Breaking News

ASURANSI Adira Insurance Catat Pendapatan Premi Rp2,7T 26 Jul 2019 11:15

Article image
Dirut Adira Insurance, Julian Noor dalam konperesi pers di jakarta, baru-baru ini. (Foto: ist)
Hasil underwriting menunjukkan pertumbuhan Adira Insurance sebesar 23,96 persen atau Rp635,75 miliar meningkat dibanding tahun sebelumnya.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -– Berdasarkan laporan keuangan 2018 yang telah diterbitkan Adira Insurance, perusahaan berhasil membukukanpendapatan Premi Bruto (GWP) termasuk Syariah sebesar Rp 2,7 T. Nilai ini meningkat sebanyak 15 persen dibandingkan pencapaian tahun 2017 dengan jumlah polis aktif sebesar 8,8 juta. Dengan laba perusahaan setelah pajak tumbuh 18 persen dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp 409 miliar.

Julian Noor, Chief Executive Officer Adira Insurance mengatakan, kinerja perusahaan 2018 cukup bagus dilihat dari pertumbuhan yang mencapai double digit sementara industri masih single digit. Tidak hanya itu, perusahaan juga berhasil meningkatkan brand awareness index dan customer satisfaction index yang didapatkan melalui hasil survei oleh surveyor pihak ketiga. Pencapaian ini menunjukkan bahwa Adira Insurance tidak hanya mampu beroperasi secara efektif dan efisien, namun juga sanggup memberikan pelayanan yang memuaskan bagi pelanggan.

"Sepanjang tahun 2018, berbagai strategi dilakukan oleh Adira Insurance dengan memaksimalkan potensi group dalam penyempurnaan bisnis proses melalui penerapan teknologi digital,"ujar Julian di Jakarta (26/7).

Tidak hanya itu, lanjutnya, Adira Insurance juga meningkatkan brand quality dari produk-produk unggulan Adira Insurance. Khususnya Autocillin, yang memiliki fitur-fitur yang merupakan diferensiasi dan memberikan nilai tambah yang unik dibandingkan produk-produk asuransi kendaraan bermotor lainnya.

"Kami memang konsisten menjadikan asuransi kendaraan bermotor sebagai core business Adira Insurance. Dan terbukti, asuransi kendaraan menjadi pendorong terbesar dalam pertumbuhan bisnis di tahun 2018 (59 persen)," tambah Julian.

Selain itu, hasil underwriting juga menunjukkan pertumbuhan sebesar 23,96 persen atau Rp635,75 miliar meningkat dibandingkan tahun 2017 sebesar Rp512,86 miliar.

"Kami berhasil melakukan seleksi bisnis sehingga mampu menghasilkan pertumbuhan yang cemerlang yang berdampak pada terjaganya pertumbuhan di top line maupun bottom line," ungkap Julian.

--- Sandy Javia

Komentar