Breaking News

MUSIK Apresiasi Talenta ‘Aldo Longa’, VDS: Harus Ditopang dengan Manajemen Profesional 16 Nov 2018 18:58

Article image
Aldo Longa, penyanyi asal Ngada, Flores, NTT saat tampil di panggung The Voice Indonesia 2018 (Foto: Ist)
“Saya sangat kagum dan mensyukuri talenta besar yang dimiliki Aldo Longa, anak Flores, NTT. Suara baritonnya memiliki warna kuat dengan energi jantan. Dia berpotensi jadi bintang ke depan,” kesan Valens yang akrab disapa Bung VDS ini.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Penampilan memukau penyanyi asal Bajawa, kabupaten Ngada, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), Aldo Longa dalam kontes The Voice Indonesia, tidak hanya menghipnotis para coach dan penonton, melainkan juga memantik beragam dukungan berbagai pihak kepada remaja yang memiliki suara khas ini.

Salah satu bentuk dukungan moril atas penampilan Aldo, datang dari Valens Daki-Soo, Pendiri dan CEO Veritas Dharma Satya (VDS) Group.

Menjawab IndonesiaSatu.co, Jumat (16/11/18), pria asal Nangaroro, Kabupaten Nagekeo yang juga pencinta dan penikmat musik ini mengungkapkan kekaguman dan harapannya kepada Aldo Longa atas talenta besar yang dimiliki.

“Saya sangat kagum dan mensyukuri talenta besar yang dimiliki Aldo Longa, anak Flores, NTT. Suara baritonnya memiliki warna kuat dengan energi jantan. Dia berpotensi jadi bintang ke depan,” kesan Valens yang populer dengan sapaan Bung VDS.

Meski demikian, VDS yang juga Tenaga Ahli Staf Khusus Presiden RI ini menilai, salah satu soal yang sering menjadi kendala kemajuan talenta musik di NTT pada khususnya, yakni buruknya manajemen pasca kemunculan para ‘idola NTT’ di panggung musik nasional.

“Potensi besar dengan talenta alamiah yang menggetarkan akan menjadi percuma jika manajemen yang ‘mengasuh’ kurang mendukung kemajuan mereka. Akibatnya, sinar dan talenta besar mereka cepat meredup, 'cuma' menjadi penyanyi di pesta-pesta atau menyanyi untuk menghibur sedikit orang di gang buntu,” nilainya.

Wakil Kepala Badiklat Pusat PDI Perjuangan ini mengisahkan pengalaman ketika mempromosikan Canho Pasirua, anak/remaja berusia 11 tahun asal Ende, pianis berbakat besar yang kemudian menjadi juara dunia pada lomba piano, Juli 2016 silm di Long Beach, California, USA.

“Dari 'anak kampung' di Ende, kami menuntunnya bersekolah di Jakarta dan menyelesaikan pendidikan Sekolah Dasar (SD). Sekarang sudah masuk jenjang pendidikan Sekolah Menengah Pertama (SMP). Agar menjadi pianis profesional, kami ‘serahkan’ Cahno kepada Pak Jaya Suprana, pemilik Jaya Suprana School of Performing Arts. Alhasil, Canho semakin kemilau dan diproyeksikan akan tampil di Eropa. Bayangkan, anak Ende yang mungkin tadinya dibayangkan hanya main musik di kampung atau kotanya, kini menjadi salah satu pianis remaja terbaik di negeri ini bahkan dunia,” kisah VDS.

Menurut VDS, dalam konteks menjamin manajemen yang mampu ‘mengasuh’ talenta seperti Cahno, termasuk talenta alamiah seperti Aldo Longa, lobi dan jaringan kuat sangat diperlukan. Tak lupa, VDS menghaturkan terima kasih kepada Pak Gories Mere yang membantu menjembatani potensi Cahno ke Jaya Suprana.

“Sekali lagi, jangan mengabaikan manajemen pasca kemunculan para bintang muda dari Flores, NTT di pentas musik nasional. Dengan segala karakter dan kekuatan suara yang dimiliki, Aldo Longa sudah menunjukkan aura bintang panggung musik dan akan menjadi bintang ke depan jika ‘diasuh’ dengan baik oleh manajemen yang profesional,” pungkas calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil NTT I (Flores, Lembata, Alor) nomor urut 2 dari PDI Perjuangan ini.

--- Guche Montero

Komentar