Breaking News

INTERNASIONAL AS-Taliban Tandatangani Kesepakatan Perdamaian Bersejarah di Qatar 29 Feb 2020 15:53

Article image
Wakil Kelompok Taliban tiba di Doha, Qatar, untuk menandatangani kesepakatan damai dengan AS. (Foto: J.P. LAWRENCE / STARS AND STRIPES)
Sementara itu, Indonesia akan tampil sebagai saksi penandatanganan kesepakatan damai tersebut bersama Jerman, Norwegia, Uzbekistan, dan Kazakhstan.

DOHA, IndonesiaSatu.co – Pemerintah Amerika Serikat (AS) dan Kelompok Taliban dipastikan menandatangani kesepakatan damai di Doha, Qatar, Sabtu (29/2/2020) sore ini waktu setempat.

Disitir dari Frankfurter Allgemeine Zeitung/faz.net, Sabtu (29/2/2020), Presiden AS Donald Trump mengutus Menteri Luar Negeri Mike Pompeo untuk menyaksikan penandatanganan perjanjian perdamaian tersebut.

“Dengan perintah saya, Menteri Luar Negeri Mike Pompeo segera akan menyaksikan penandatanganan sebuah perjanjian dengan wakil-wakil Taliban,” ujar Trump dalam sebuah pernyataan pada Jumat (28/2/2020) waktu AS, seperti dikutip dari faz.net.

Salah satu kesepakatan dalam perjanjian Amerika-Taliban itu pengurangan jumlah pasukan AS di Afghanistan dari 13.000 personel menjadi 8.600 personel.

Dalam acara penandatangan tersebut, Menteri Pertahanan AS Mark Esper direncanakan akan memberikan pernyataan bersama dengan pemerintah Afghanistan.

Dalam sejumlah kesempatan, Trump telah menyerukan kepada Taliban dan pemerintah Afghanistan untuk “mengambil kesempatan untuk mencapai perdamaian ini”.

Menurut Trump, jika kubu Taliban dan pemerintah Afghanistan memenuhi komitmen itu maka semua pihak  bakal “memiliki jalur yang kuat untuk menyudahi perang di Afghanistan”.

Perang di Afghanistan, yang dimulai hampir 19 tahun lalu, telah menelan biaya hampir satu triliun dolar dan menewaskan sekitar 2.400 personel militer.

Sementara itu, Indonesia akan tampil sebagai saksi penandatanganan kesepakatan damai tersebut bersama Jerman, Norwegia, Uzbekistan, dan Kazakhstan.

Kelima negara tersebut dinilai berperan sebagai fasilitator dalam proses negosiasi perdamaian antara AS dan Kelompok Taliban selama ini.

--- Rikard Mosa Dhae