Breaking News

POLITIK Bantah Presidium Alumni 212, La Nyalla Klaim Miliki Bukti Rekomendasi Dukungan Alumni 212 15 Jan 2018 07:59

Article image
La Nyalla Mattalitti ketika memberikan konferensi pers seputar penolakan dirinya. (Foto: Ist)
Bantahan tersebut ditanggapi La Nyalla, cagub Jatim yang gagal maju. La Nyalla mengakui adanya bukti surat dukungan dari alumni 212 terhadap lima peserta kelompok aksi 2 Desember 2016 atau 212 sebagai bakal calon kepala daerah.

JAKARTA, IndonesiaSatu.coPresidium Alumni 212 Slamet Ma'arif membantah pernyataan Sekretaris Jenderal Forum Umat Islam (FUI) Muhammad Al Khaththath yang menyatakan Alumni 212 menyerahkan sejumlah nama termasuk La Nyalla Mattalitti, kepada tiga partai untuk direkomendasikan menjadi calon kepala daerah di Pilkada 2018.

"Presidium Alumni 212 tidak pernah merekomendasikan nama untuk dicalonkan dalam Pilkada 2018," kata Slamet.

Bantahan tersebut ditanggapi La Nyalla, cagub Jatim yang gagal maju. La Nyalla mengakui adanya bukti surat dukungan dari alumni 212 terhadap lima peserta kelompok aksi 2 Desember 2016 atau 212 sebagai bakal calon kepala daerah.

Menurut La Nyalla, dalam surat itu tertulis dukungan untuk Dede Muharram sebagai calon Wali Kota Cirebon, Nur Sukma untuk calon Wali Kota Bogor, La Nyalla untuk calon Gubernur Jawa Timur, dan Aji Dedi Mulawarman sebagai calon Gubernur Kalimantan Timur. Surat itu ditandatangani Abdul Rasyid, Muhammad Al Khathath, dan Aru Seif Asadullah, serta tertulis atas nama para ulama dan aktivis 212.

Surat dukungan itu dijadikan La Nyalla sebagai bukti dukungan dan empati aktivis 212 terhadap dirinya dalam dugaan pemerasan Rp 40 miliar oleh Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. La Nyalla sendiri mengaku tidak pernah mengajak peserta aksi 212 ikut campur dalam masalah ini. “Justru mereka memberikan dukungan dan empati atas persoalan ini,” ujarnya saat dihubungi di Surabaya, Minggu, (14/1/2018).

Sekjen Forum Umat Islam (FUI) Al-Khaththath menaruh prihatin kepada La Nyalla Mattalitti yang tak bisa berlaga di Pilgub Jawa Timur 2018 karena tak mendapat rekomendasi dari Partai Gerindra. Padahal, Al-Khaththath menyebut La Nyalla merupakan salah satu dari lima tokoh yang diinginkan ulama dan Presidium Alumni 212 untuk menjadi kepala daerah.

Keprihatinan Al-Khaththath disampaikannya saat ikut hadir dalam acara jumpa pers La Nyalla di Restoran Mbok Berek, Jl Prof Dr Soepomo, Tebet, Jakarta Selatan, Selasa (11/1/2017). La Nyalla menuding kegagalannya mendapat rekom dari Gerindra lantaran syarat uang miliaran rupiah yang diajukan Prabowo Subianto selaku ketum Gerindra tak dapat terpenuhi.

Mendengar keluhan La Nyalla, Al-Khaththath sangat menyayangkannya. Dia bahkan mengungkit Aksi Bela Islam berjilid-jilid, salah satunya Aksi 212, saat Pilgub DKI 2017 lalu yang isinya menuntut mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ahok yang juga berlaga di pemilihan gubernur, kalah dan dihukum dengan sangkaan penistaan agama. Dia kini mendekam di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat.

"Jadi dari 5 nama, salah satunya adalah Mas La Nyalla, itu ternyata tidak satupun yang diberikan rekom. Kita kan menganggap para ulama sudah memperjuangkan dengan pengerahan Aksi Bela Islam 212 yang sangat fenomenal dan kita di Jakarta sudah berhasil, ya, memunculkan Gubernur Anies-Sandi yang didukung oleh para ulama," ujar Al-Khaththath.

--- Redem Kono

Komentar