Breaking News

KEUANGAN BI Apresiasi Penjualan Kartu E-Money Melalui Go- Mart 10 Oct 2017 22:03

Article image
Kerjasama Go-Jek dan Bank penerbit E-Money untuk pembelian kartu di Go-Mart. (Foto: Ist)
"Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh uang elektronik dengan lebih mudah, tanpa perlu antre di pintu tol, pergi ke bank, atau keluar rumah..."

JAKARTA IndonesiaSatu.co -- Bank Indonesia Kantor Perwakilan DKI Jakarta mendukung terobosan yang dilakukan perbankan di provinsi ini melalui kerja sama dengan perusahaan teknologi PT Go-Jek Indonesia terkait penjualan kartu uang elektronik (E-Money).

Kepala Kantor Perwakilan BI DKI Jakarta, Doni P. Joewono, dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa (10/10), menjelaskan kolaborasi tersebut berupa layanan pembelian kartu uang elektronik di wilayah Jabodetabek melalui fitur layanan belanja instan Go-Mart.

"Layanan ini diharapkan dapat meningkatkan akses masyarakat dalam memperoleh uang elektronik dengan lebih mudah, tanpa perlu antre di pintu tol, pergi ke bank, atau keluar rumah," kata dia.

Doni juga menjelaskan bahwa kerja sama dengan Go-Jek ini masih merupakan proyek awalan, sehingga masih memungkinkan kerja sama antara perbankan dan perusahaan teknologi sejenis selain Go-Jek.

Pihak perbankan di wilayah DKI Jakarta yang melakukan kerja sama dengan PT Go-Jek Indonesia yaitu Mandiri, BCA, BRI, BNI, dan BTN. BI Kantor Perwakilan DKI Jakarta mendorong agar proyek ini ditindaklanjuti dengan perjanjian kerja sama (PKS) masing-masing bank dengan Go-Jek agar fitur layanan dapat diperluas menjangkau seluruh wilayah Indonesia.

"BI akan terus mendukung perluasan akses bagi masyarakat dalam mendapatkan uang elektronik serta terus memantau perkembangan implementasi transaksi tol nontunai agar dapat berjalan dengan baik dan lancar," kata Doni.

Dalam kesempatan yang sama, Vice President of Marketing PT Go-Jek Indonesia, Pingkan Irwin, mengatakan kerja sama pihaknya dengan perbankan tersebut memang belum sampai pada tingkatan untuk pengisian atau "top up" saldo uang elektronik.

"Kalau isi ulang harus dari banknya, kami belum melayani. Namun pembelian kartu baru itu, nanti di kartunya sudah terisi saldo," kata dia.

BI Kantor Perwakilan DKI Jakarta sendiri mencatat transaksi nontunai untuk jalan tol di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi telah mencapai 82 persen per 9 Oktober 2017.

Penetrasi transaksi nontunai di 13 ruas tol wilayah Jabodetabek mengalami perkembangan cukup pesat mengingat pada Juni 2017 lalu baru mencapai 28 persen.

Pada 31 Oktober 2017 pembayaran tol di seluruh Indonesia akan diberlakukan 100 persen secara nontunai sebagai implementasi Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) No.16/PRT/M/2017 tentang transaksi nontunai di jalan tol.

Peraturan tersebut sebagai tindak lanjut arahan Presiden Joko Widodo pada April 2016 yang meminta agar antrean di gerbang tol dihilangkan dengan penerapan sistem pembayaran secara elektronik.

Program yang mendukung Gerakan Nasional Non Tunai ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan kemudahan transaksi pembayaran di pintu tol yang pada akhirnya akan meningkatkan aktivitas ekonomi nasional.

BI memperkirakan kebutuhan kartu uang elektronik untuk memenuhi target 100 persen elektronifikasi jalan tol mencapai 3 juta kartu. Per akhir September 2017, tercatat sudah terjual 1,5 juta kartu, sehingga masih butuh sekitar 1,5 juta kartu lagi.

Khusus untuk wilayah Jabodetabek, kebutuhan kartu uang elektronik agar mencapai target 100 persen elektronifikasi jalan tol masih sekitar 800 ribu sampai 1 juta kartu.

--- Sandy Javia

Komentar