Breaking News

NASIONAL Buka Kongres PMKRI, Presiden Jokowi: Jagalah Keanekaragaman 22 Jan 2018 19:55

Article image
Presiden Jokowi Saat Membuka Kongres PMKRI di Palembang (Foto: Dok.PMKRI)
“Indonesia merupakan Negara yang bhineka, beranekaragam suku dan budaya yang terdiri dari 714 suku. Keanekaragaman ini harus dijaga bersama,” ungkap Presiden Jokowi

PALEMBANG, IndonesiaSatu.co-- Saat membuka kegiatan Kongres ke-XXX Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) di GOR Dempo, Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Senin (22/1/18), Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya menjaga keanekaragaman di tengah situasi kebangsaan.

“Indonesia merupakan Negara yang bhineka, beranekaragam suku dan budaya yang terdiri dari 714 suku. Keanekaragaman ini harus dijaga bersama,” ungkap Presiden Jokowi.

Tercatat sebagai Presiden pertama yang membuka Kongres organisasi Katolik (PMKRI), Jokowi kembali menegaskan pesan Presiden Afghanistan, Ashraf Ghani terkait potensi konflik di tengah keanekaragaman.

“Jika ada konflik antar-suku harus segera diselesaikan cepat, cepat, dan cepat. Kita sering lupa bahwa kita adalah saudara sebangsa dan setanah air, " tegas Jokowi mengulangi pesan simpatik Presiden Ghani kepadanya.

Presiden Jokowi juga mempresentasikan pembangunan di berbagai perbatasan negara. Ia berpesan agar pada konteks tahun politik 2018, semua pihak dapat menjaga kondisi.

“Kontestasi politik perlu diisi dengan adu program dan gagasan rasional. Mestinya itu yang diangkat, bukan saling mencela, menjelekkan dan saling mencemooh. Kita sering lupa bahwa kita adalah saudara satu bangsa setanah air," tandas Jokowi dan dilanjutkan dengan pemukulan gong sebagai tanda Kongres PMKRI resmi dibuka.

Selain Presiden Jokowi, hadir pula pada kegiatan pembukaan Kongres PMKRI bertema “Membumikan Pancasila Menuju Indonesia Berdaulat” ini Menteri ESDM, Ignasius Jonan; Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi; Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi; Menteri Sosial, Idrus Marham; Kepala Staf Presiden, Moeldoko; Kapolri Jenderal Tito Karnavian; Gubernur Sumatra Selatan, Alex Noerdin dan jajaran pemerintah Provinsi, para alumni PMKRI serta para peserta Kongres dari setiap cabang se-Indonesia.

Spirit Nasionalisme

Ketua Presidium Pengurus Pusat, Angelo Wake Kako mengatakan bahwa kegiatan Kongres ke-XXX dan Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) ke-XXIX di Palembang ini sebagai menjadi agenda formil tertinggi di perhimpunan juga menjadi benang merah merajut spirit nasionalisme di tengah situasi kebangsaan.

“Ada spirit nasionalisme yang akan menjadi tanggung jawab bersama organsiasi ini dengan menjadikan Pancasila sebagai fondasi dan dasar pijak dalam mengejawantahkan nilai-nilai luhur organisasi menuju Indonesia yang berdaulat. Karena spirit itulah maka Kongres ini sangat luar biasa dengan dihadiri ratusan anggota PMKRI  dari seluruh cabang se-Indonesia. Karena spirit nasionalisme dan nilai-nilai luhur organisasi, segala keanekaragaman dapat dirajut. Diharapkan agar semua proses yang akan berlangsung selama Kongres dan MPA, dapat berguna bagi perhimpunan (PMKRI), gereja, bangsa dan tanah air,” kata Angelo.

Pastor moderator, Blasius Sukoto, dalam sambutan mewakili gereja se-Indonesia mengharapkan agar kegiatan Kongres dan MPA PMKRI dapat berjalan dengan baik dan mendapatkan rumusan yang baik pula.

“Mewakili Gereja, Saya mmenyapaikan apresiasi dan profisiat kepada PMKRI se-Indonesia yang hadir di tempat ini. Diharapkan, agar apa yang dihasilkan selama Kongres dan MPA ke depan dapat dipertanggung jawabkan,” harapnya.

--- Guche Montero

Komentar