Breaking News

INTERNASIONAL Dampak Wabah Corona, Air Canada Pecat Setengah dari 38.000 Karyawannya 16 May 2020 17:15

Article image
Sebuah pesawat milik Air Canada di bandara Toronto. (Foto: AFP/spiegel.de)
Pejabat Air Canada mengatakan, "iklim ekonomi saat ini" menyebabkan aktivitas operasional sebesar itu tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

TORONTO, IndonesiaSatu.co -- Maskapai Air Canada mengumumkan rencana pengurangan karyawannya hingga 60 persen dari total pekerjanya akibat krisis wabah virus Corona atau Covid-19.

Dikutip dari Spiegel Online, Sabtu (16/5/2020), pengurangan tersebut disebabkan kebijakan penutupan dan pembatasan penerbangan global untuk memerangi pandemi Corona.

 Aktivitas operasional maskapai tersebut telah menurun drastis sejak merebaknya wabah Corona. Air Canada juga mengalami pembatalan penawaran sebesar 95 persen.

Dalam pernyataan kepada seluruh karyawannya, otoritas Air Canada tidak bisa memastikan perusahaan itu kembali beroperasi secara penuh dan normal.

Saat ini Air Canada memiliki sekitar 38.000 karyawan dan biasanya menangani sekitar 1.500 penerbangan sehari .

Pejabat Air Canada mengatakan, "iklim ekonomi saat ini" menyebabkan aktivitas operasional sebesar itu tidak dapat dipertahankan dalam jangka panjang.

Disebutkan pula, sekitar "50 hingga 60 persen" tenaga kerja akan dikurangi untuk menekan biaya dan melindungi masa depan perusahaan. Pengurangan karyawan akan dimulai pada awal Juni mendatang.

Pada akhir Maret lalu, Air Canada memecat 16.500 karyawan, tetapi  keputusan tersebut dibatalkan kembali beberapa hari kemudian karena subsidi upah dari pemerintah.

Hingga hari ini Air Canada telah membatalkan sebagian besar penerbangan internasional dan membatasi penerbangan domestiknya.

Secara global, maskapai penerbangan merupakan salah satu sektor usaha yang paling terpukul oleh pandemi Corona.

--- Rikard Mosa Dhae