Breaking News

INTERNASIONAL Demokrat Bantah Laporan Asia Sentinental 12 Sep 2018 16:45

Article image
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean. (Foto: Ist)
Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean mengatakan, tulisan di laman berita Asia Sentinel yang menyudutkan SBY hanyalah sebuah karangan fitkif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Laporan investigatif yang dilakukan Asia Sentinel pada Senin (11/9/2018) membeberkan sebuah temuan menarik tentang kasus Bank Century. Pendiri Asian Sentinel sekaligus editor senior John Berthelsen menurunkan hasil investigasi tentang kasus Bank Century hingga menjadi Bank Mutiara, yang akhirnya jatuh ke tangan J-Trust.

Artikel berjudul “Indonesia’s SBY Government: ‘Vast Criminal Conspiracy” mengungkap pemerintahan yang turun takhta pada 2014 melakukan sebuah konspirasi kriminal besar yang mencuri sebanyak 12 miliar dolar AS dari para pembayar pajak. Pencurian dilakukan melalui pencucian uang di bank-bank internasional.

Hasil investigasi tersebut menemukan konspirasi pencurian uang negara hingga 12 miliar dolar Amerika Serikat melalui perbankan internasional.

Laporan itu menyebut peristiwa itu sebagai “pencurian kleptokratis terbesar dalam sejarah Indonesia”. Sebanyak 30 pejabat diduga terlibat dalam skema tersebut, termasuk mantan Presiden Indonesia ke-5 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Berthelsen mendasarkan tulisannya berdasarkan hasil investigasi setebal 488 halaman sebagai gugatan Weston Capital International ke Mahkamah Agung Mauritius pekan lalu.

Menanggapi tudingan Asia Sentinel, Demokrat yang diwakili Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Ferdinand Hutahaean mengatakan, tulisan di laman berita Asia Sentinel yang menyudutkan SBY hanyalah sebuah karangan fitkif yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.

“Semua yang dituliskan itu tidak lebih dari sebuah halusinasi yang buruk. Mengarang sebuah cerita dengan kisah kisah fiktif yang diolah sebagai seolah-olah sebuah kebenaran, padahal penuh kebohongan,” kata Ferdinand saat dikonfirmasi, Rabu (12/9/1018).

Ferdinand mengatakan bahwa Century tersebut tidak satupun mengaitkan dengan SBY, dengan Demokrat maupun dengan orang Demokrat.

“Robert Tantular pemilik Century juga tidak dikenal oleh SBY. Jadi semua yang disampaikan itu adalah fitnah yang omong kosong,” katanya.

Menurut Ferdinand, fakta-fata selama proses politik maupun proses hukum terkait Century, sama sekali tidak menghubungkan demgan SBY, Demokrat maupun orang Demokrat.

"Jadi bagi kami itu hanya omong kosong dan fitnah kepada SBY,” tegasnya.

--- Redem Kono

Komentar