Breaking News

NASIONAL Dirjen Bimas Islam Resmi Menjabat Plt. Dirjen Bimas Katolik 20 Jul 2019 18:33

Article image
Para staf di lingkup Dirjen Bimas Katolik Kementerian Agama RI. (Foto: bimaskatolik.kemenag.go.id)
"Kita adalah Bimbingan Masyarakat, maka tugas utama adalah membimbing dan memberikan pelayanan keagamaan kepada masyarakat," kata Amin.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co-- Direktur jenderal Bimbingan Masyarakat (Dirjen Bimas) Islam Kementerian Agama, Prof. Dr. H. Muhammadiyah Amin, terhitung sejak tanggal 1 Juli 2019, resmi menjabat sebagai Pejabat Pelaksana Tugas (Plt) Dirjen Bimas Katolik yang sebelumnya dijabat Eusabius Binsasi yang sudah pensiun sejak bulan Juli 2019 lalu.

Melansir laman bimaskatolik.kemenag.go.id, Sabtu (20/7/19), jabatan tersebut diemban usai para Pejabat di lingkungan Dirjen Bimas Katolik melakukan rapat koordinasi dengan Dirjen Bimas Islam pada Kamis (4/7/19) lalu di ruang rapat Ditjen Bimas Katolik.

Hadir pada pertemuan tersebut, Sekretaris Ditjen Bimas Katolik, Dr. Aloma Sarumaha, Direktur Urusan Agama Katolik, Fransiskus Endang, Direktur Pendidikan Katolik, Agustinus Gempa, Kabag Bagian Umum dan BMN, E. Rifai Andayani, Kasubdit Kelembagaan, FX. Rudy Andrianto, Kasubdit Pendidikan Dasar, Yustina Srini, Kabag Keuangan, Albertus Triyatmojo SS, Kabag Perencanaan dan Sistem Informasi, Yohanes Dwimbo K, Kasubdit Pemberdayaan Umat, Benediktus Haro, Kasubdit Penyuluhan, A. H. Yuniadi, beserta staf lainnya.

Pada rapat tersebut, dijelaskan Sekretaris tentang struktur Ditjen dan mekanisme kerja yang terbagi dalam dua fungsi yaitu Urusan Agama dan Pendidikan Katolik, serta dukungan manajemen di Bagian Sekretariat Ditjen Bimas Katolik.

Termasuk lembaga-lembaga pendidikan dasar, menengah, dan tinggi yang bernaung dibawah binaan Ditjen Bimas Katolik. Dirjen pun mengapresiasi kinerja yang telah dilakukan dan mengingatkan kembali fungsi pelayanan tugas.

"Kita adalah Bimbingan Masyarakat, maka tugas utama adalah membimbing dan memberikan pelayanan keagamaan kepada masyarakat. Karena tentu kita akan banyak bersentuhan dengan masyarakat," ungkap Dirjen Muhammadiyah Amin.

Dalam pertemuan yang berlangsung hangat tersebut, Dirjen sempat memaparkan tentang latar belakangnya.  Pria yang juga mantan rektor IAIN Sultan Amai Gorontalo itu telah menjabat sebagai Sekretaris Ditjen Bimas Islam sejak tahun 2012, tepatnya tanggal 2 Agustus. Pada tanggal 2 Agustus 2017, ia dilantik sebagai Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam oleh Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Muhammadiyah Amin dilahirkan di Kuala Enok, Riau, 14 Agustus 1963. Mengabdi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) sejak 1990, saat ini  pria yang  mendalami kajian Islam sejak sarjana hingga menggondol gelar guru besar itu adalah pembina utama dengan golongan ruang tertinggi IV/e.

Penerima Awards Karya Ilmiah Dosen PTAI 2003 dan peraih Awards Karya Ilmiah Internasional Dosen PTAI 2007 itu juga aktif menulis sejumlah artikel di berbagai majalah dan jurnal serta mengedit buku.

Karya-karyanya antara lain ‘Ulumul Hadis I-IX yang diterbitkan Departemen Agama (1993), Jalan Lurus Menuju Hati Sejahtera: Tafsir Surat al-Fatihah (1999), KH. Ali Yafie, Jati Diri Tempaan Fiqih (2001), dan Hidup Sekali Hiduplah yang Berarti (2003).

Ia juga merupakan salah satu penulis dalam Approaches to the Qur’an in Contemporary Indonesia yang diterbitkan Oxford University Press, New York tahun 2005,  serta salah satu penulis dalam Ensiklopedia Al-Qur’an(2007), I‘tikaf dalam Perspektif Hadis Nabi(2007), Ilmu Hadis (2008), dan Aktualisasi Moral dan Etika Kepemimpinan Nasional.

Alumni pendidikan singkat Lemhanas itu memulai pendidikannya di Sekolah Dasar Pulau Kecil tahun 1975, dan melanjutkan pendidikan hingga Strata Dua di Ujung Pandang sebelum akhirnya mengambil studi doktoral bidang Kajian Islam di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Amin dikenal disiplin, tekun, dan komit dalam memegang amanah tugas. Maka di setiap pertemuan dengan para pejabat dan staf, ia selalu menekankan tentang kesederhanaan, kerja keras dan kejujuran dalam membimbing dan melayani umat.

--- Guche Montero

Komentar