Breaking News

REGIONAL Dituduh Curi Cincin, Seorang Gadis di NTT Digantung dan Dianiaya Kepala Desa 28 Oct 2019 11:43

Article image
Korban disiksa dengan cara kedua tangannya diikat dan didudukan di atas kursi plastik, lalu dipukul serta digantung pada regel polindes. (Foto: ist)
Tindakan main hakim sendiri ini juga disaksikan oleh para keluarga korban, yang akhirnya melaporkan kejadian ini di Polsek Kobalima.

BETUN, IndonesiaSatu.co -- Beberapa hari terakhir, jagat maya dihebohkan dengan foto dan video penganiayaan terhadap seorang gadis yang dituduh telah mencuri cincin milik desa tetangga. Peristiwa naas yang terjadi di Desa Babulu Selatan, Kecamatan Kobalima, Kabupaten Malaka, Nusa Tenggara Timur ini menuai kecaman.

Gadis malang berusia 16 tahun ini diketahui berinisial NB. Sedangkan aksi penganiayaan dipimpin oleh kepala desa setempat, Paulus Lau yang dibantu oleh beberapa warga dan disaksikan masyarakat.

Dalam video maupun foto yang beredar, NB disiksa dengan cara kedua tangannya diikat dan didudukan di atas kursi plastik, lalu dipukul serta digantung pada regel polindes di Dusun Beitahu.

Selain itu, korban yang tak berdaya lalu ditinju oleh seorang pria bertubuh kekar. Tindakan main hakim sendiri ini juga disaksikan oleh para keluarga korban, yang akhirnya melaporkan kejadian ini di Polsek Kobalima.

Kapolsek Kobalima AKP Marthen Pelokila kepada merdeka.com melalui sambungan telepon mengaku, pihaknya telah menerima laporan dari keluarga sejak Kamis (24/10/2019). Sejumlah saksi sedang dimintai keterangannya oleh penyidik.

"Keluarga dan korban sudah datang dari hari Kamis dan sementara kita dengar keterangan dari para saksi. Korban dan banyak saksi yang diperiksa dan sementara pemberkasan," katanya seperti dikutip dari merdeka.com.

Menurut Marthen, jika para saksi sudah dimintai keterangan, polisi akan menetapkan tersangka.

"Terkait terlibat kepala desa setempat, nanti kita sampai di situ karena kita periksa saksi-saksi secara lengkap, nanti menentukan siapa-siapa pasti semua dapat. Kita akan profesional karena bukan kepala desanya, tetapi pribadi dia dan kita akan periksa juga," tegasnya.

Aksi tak terpuji ini pertama kali dibagikan oleh akun bernama Phutra Mountain, yang akhirnya viral di  Facebook karena terus dibagikan dengan berbagai komentar oleh netizen.

--- Simon Leya

Komentar