Breaking News

SOSOK Doni Monardo Jelaskan Alasan Tiba-Tiba Kenakan Seragam Harian Militer 28 Apr 2020 12:31

Article image
Letjen TNI Doni Monardo tampil beda dalam konferensi pers usai rapat terbatas mengenai COVID-19 dengan Presiden Jokowi, Senin (27/4/2020). (Foto: ist)
Doni menjelaskan, ia menggunakan seragam militer karena ingin menyampaikan pesan rasa disiplin bagi masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan COVID-19.

LETJEN TNI Doni Monardo tampil beda dalam konferensi pers usai rapat terbatas mengenai COVID-19 dengan Presiden Jokowi,  Senin (27/4/2020). Doni yang sehari-hari biasanya tampil mengenakan kemeja putih dibalut rompi, tiba-tiba mengenakan pakaian dinas harian (PDL) TNI AD.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan penampilan mantan Pangdam XVI/Pattimura dan Pangdam III/Siliwangi tersebut. Pasalnya Doni sampai saat ini masih berstatus militer aktif. Berbagai komentar sehubungan dengan pakaian yang dikenakan Doni menyeruak di media sosial.

Orang-orang dekat Doni termasuk sejumlah peserta rapat "Tracing dan Tracking ODP" di ruang Multimedia lantai 10 gedung Graha BNPB ikut terhenyak.

Dengan pakaian yang sama, Doni mengikuti Ratas Presiden Laporan Tim Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 via Video Converence pukul 09.30 yang diikuti sejumlah pejabat eselon 1 BNPB.

Doni akhirnya menjelaskan alasannya mengenakan pakaian militer. Diungkapkannya, saat bertemu masyarakat, ada beberapa yang menyarankan agar Doni mengenakan pakaian dinas militer.

"Saya pikir kan selama ini saya menjabat jabatan sipil, ngapain pakai baju tentara. Nah, terus beberapa hari lalu dipesan Pak Seskab (Pramono Anung), sekali-sekali pakai baju dinas," ujar Doni, Senin (27/4/2020) seperti dilansir kumparan.com.

Doni mengaku sudah lama tidak mengenakan pakaian dinas TNI. Terakhir, ia mengenakan baju dinas saat HUT TNI pada Oktober 2019 lalu. Sebelumnya, saat menjabat Kepala Wantannas, ia juga jarang mengenakan pakaian dinas TNI.

"Jadi saya sudah dua tahun lebih enggak pakai baju dinas. Kalau ada acara-acara tentara saja pakai baju dinas," ujar Doni sambil tertawa.

Selain itu, Doni menjelaskan, ia menggunakan seragam militer karena ingin menyampaikan pesan rasa disiplin bagi masyarakat dan semua pihak yang terlibat dalam penanganan COVID-19.

"Pesannya adalah dalam kondisi begini, modalnya kita cuma satu, bagaimana meningkatkan disiplin, disiplin individu, kolektif. Ini kan obatnya belum ada, vaksin belum ada. Kalau kita bisa disiplin, menghindari, mencegah, kita selamat."

Selain itu, Doni menekankan pentingnya agar imbauan pencegahan virus corona harus disampaikan dengan bahasa yang dipahami dan dimengerti rakyat banyak. Hal ini penting agar pesan yang disampaikan pemerintah bisa sampai kepada masyarakat di lapis bawah.

Dalam konferensi pers sendiri, Doni menyampaikan sejumlah poin. Salah satunya, pemerintah berharap pada bulan Juli mendatang, seluruh warga Indonesia sudah bisa hidup normal. Selain itu, Doni juga menyebut ada penurunan kasus corona di DKI Jakarta, di mana kurva sudah bergerak flat.

Pemotret

Foto Dony berpakaian dinas harian AD yang dalam waktu singkat beredar di media massa dan media sosial tidak lepas dari peran Egy Massadiah, Tenaga Ahli BNPB yang juga Anggota Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Egy adalah kawan Doni sejak berpangkat mayor. Sudah hampir tujuh minggu Egy menemani Doni Monardo tidur di kantor Graha BNPB. Bersama-sama sejumlah staf Gugus Tugas lain memerangi Covid-19.

“Semalam usai berbuka puasa saya mendengar langsung Pak Doni memerintahkan Sersan Gagan, ajudannya, untuk menyiapkan pakaian dinas harian untuk dipakai hari ini. Jadi, ya saya tidak kaget. Tapi saya tahu, kantor pasti ‘geger’, he... he... he....,” kata Egy, sambil terkekeh.

Menurut Egy, sejak menjabat Sesjen Wantanas tahun 2018, ia relatif jarang melihat Doni mengenakan pakaian tentara. Sehari-hari, ia berbusana kemeja putih.

"Hanya sesekali saja ia mengenakan pakaian dinas upacara (PDU) saat menghadiri upacara-upacara di lingkungan militer. Misalnya, saat peringatan HUT TNI 5 Oktober 2019. Seingat saya, itulah terakhir pak Doni memakai seragam militer,” kata Egy yang juga aktivis teater.

Setelah menjadi Kepala BNPB 9 Januari 2019, hampir setiap hari ia mengenakan rompi khas BNPB, apa pun bajunya.

“Dalam hal penanganan Covid-19, beliau adalah komandan perang di lapangan. Rasanya, tidak salah jika sesekali ia berpakaian militer. Tanpa berbicara banyak, seragam itu sudah berbicara tentang karakter tegas,” ujar Egy, yang juga dikenal sebagai wartawan senior.

Egy bahkan pernah mendengar langsung ketegasan sikap Doni dalam menjalankan tugas Presiden sebagai Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Intinya, ia akan bertindak tegas terhadap para penghalang dan perintang atas kerja kemanusiaan Gugus Tugas. “Apalagi kalau ada penyimpangan, beliau sangat tegas,” kata Egy.

Egy menerka pula, ketegasan sikap Doni akan disampaikan dalam sejumlah agenda rapat yang sedia dilangsungkan hari ini (27/4/2020). Baik rapat online melalui video conference, maupun rapat langsung di kantor BNPB.

“Kehadiran sosok Doni Monardo sebagai Kepala Gugus Tugas dalam busana militer, bisa membangun gairah patriotisme, semangat tempur ‘prajurit’ Gugus Tugas dalam menjalani peperangan melawan Covid-19,” tambah Egy.

Kata kunci dalam peperangan adalah “disiplin”. Tampilnya Doni Monardo berbusana militer tentu harus diartikan sebagai upaya menebar pesan disiplin kepada semua pihak yang terlibat dalam penanganan Covid-19.

Pesan yang sama pula kepada seluruh rakyat Indonesia, agar bersama-sama memerangi wabah dengan sikap disiplin mengikuti anjuran pemerintah.

Disiplin mematuhi untuk tetap di rumah, disiplin untuk tetap mengenakan masker, disiplin untuk rajin mencuci tangan, disiplin untuk menjaga jarak, dan disiplin berpola hidup bersih.

--- Simon Leya

Komentar