Breaking News

BERITA Gelar KSN, PMKRI Soroti Persoalan HAM dan Ekologi 19 Sep 2019 09:34

Article image
Pembukaan kegiatan KSN PMKRI di Kupang, NTT. (Foto: Dok. PMKRI)
"Maka kami perlu mempertegasnya agar kita tidak menjadi bangsa pelupa,” sentil Jipik.

KUPANG, IndonesiaSatu.co-- Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Santo Thomas Aquinas, Selasa (17/9/19) menggelar Koferensi Studi Nasional (KSN) di Kota Kupang. Kegiatan tersebut berlangsung hingga 21 September 2019.

Sesuai rilis yang diterima media ini, adapun agenda Studi Nasional PMKRI se-Indonesia tersebut diawali dengan Seminar Nasional yang dihadiri oleh ribuan peserta dari kalangan mahasiswa, organisasi kepemudaan, tokoh lintas agama, dan para pelajar bertempat di Aula Milenium Ballroom, Kupang.

Seminar Nasional yang mengusung tema “Pembangunan Berkelanjutan dalam Memperkokoh Ketahanan Nasional Menuju Indonesia Emas 20145” ini dihadiri Wakil Gubernur NTT, Yosef Nae Soi sekaligus membuka acara KSN, Rabu (18/9/18).

Dalam sambutannya, Wagub Nae Soi memberikan apresiasi kepada PMKRI yang telah mengambil kota Kupang sebagai konsensus studi nasional PMKRI kali ini.

“Mewakili Pemerintah Provinsi NTT kami ucapkan selamat datang bagi seluruh delegasi PMKRI. Selamat datang di Kota Kupang, Kota Kasih dan Nusa Tinggi Toleransi,” ungkap Nae Soi yang juga alumni PMKRI tersebut.

Kami dari pihak pemerintah dan masyarakat Kota Kupang, lanjutnya, menyadari bahwa tema yang diangkat oleh PMKRI pada KSN kali ini sangat tepat dengan situasi bangsa dan Negara.

"Di tengah situasi bangsa saat ini, PMKRI melakukan terobosan dengan melakukan refleksi kritis dengan berbagai kajian dari segala bidang keilmuannya. Sebagai mahasiswa, KSN ini sangat edukatif, karena kita perlu memberikan respon gagasan untuk memajukan nusa dan bangsa,” ungkap Nae Soi.

Ia menegaskan, di NTT pemerintah sedang berupaya menekan angka kasus pelanggaran HAM dan persoalan lainnya yang juga sejalan dengan apa yang menjadi konsen pergerakan PMKRI.

“Pemerintah Provinsi NTT juga butuh pemikiran dan gagasan para pemuda untuk berkolaborasi, tentunya untuk tujuan baik demi yang kita impikan yakni kebaikan bersama (bonum commune),” katanya.

Respon Situasi Nasional

Ketua Presidium Pengurus Pusat (PP) PMKRI, Juventus Prima Yoris Kago dalam sambutannya menegaskan bahwa acara tersebut digelar sebagai respon PMKRI terhadap situasi nasional.

"Sebagai organisasi pergerakan, kami menyadari bahwa PMKRI perlu melakukan refleksi kritis untuk memberikan sumbangan gagasan demi kemajuan Nusa dan Bangsa," kata pria yang akrab disapa Jipik ini.

PMKRI, lanjut Jipik, dalam agenda nasional tersebut menyoroti tiga persoalan yang menjadi konsen pergerakan dan refleksi kritis; yakni persoalan HAM, ekologi, dan persatuan Indonesia.

"Dari ketiga isu penting yang menjadi fokus pergerakan dan perjuangan PMKRI, maka KSN kali ini difokuskan pada dua isu dan persoalan utama yang harus menjadi atensi bersama yakni Ekologi dan HAM," lanjut Jipik.

Mantan Ketua Cabang Kupang ini menanggapi berbagai problem bangsa yang terjadi hari ini, seperti kebakaran hutan yang dari tahun ke tahun semakin tidak terkontrol dan kasus-kasus pelanggaran HAM di Indonesia yang belum diselesaikan secara serius.

"Maka kami perlu mempertegasnya agar kita tidak menjadi bangsa pelupa,” sentil Jipik. 

--- Guche Montero

Komentar