Breaking News

INTERNASIONAL Hotel Mewah di Pakistan Diserang, Tiga Pelaku Tewas dan Sejumlah Tamu Terluka 12 May 2019 11:44

Article image
Pearl Continental Hotel di Kota Gwadar, Pakistan. (Foto: getty image)
Kota Gwadar merupakan pusat kerja sama investasi Pakistan dan China dengan nilai sekitar 60 miliar dolar AS atau sekitar 859 triliun rupiah.

ISLAMABAD, IndonesiaSatu.co Sejumlah pria bersenjata menyerbu sebuah hotel bintang lima bernama Pearl Continental Hotel di Kota Gwadar, Pakistan, Sabtu (11/5/2019).

Dikutip dari welt.de, Minggu (12/5/2019), para pelaku menembak mati petugas keamanan di pintu masuk dan kemudian masuk ke dalam hotel.

“Satuan keamanan telah mengepung area hotel dan mengevakuasi para tamu hotel. Para teroris tengah dikepung dan operasi penanganan terus berlangsung,” ujar juru bicara militer Pakistan seperti dikutip dari welt.de.

Seorang pejabat Provinsi Balochistan, Ziaullah Langu, yang juga membawahi Kota Gwadar, mengatakan, para pelaku sempat menembak di hotel.

Ia menambahkan, tiga pelaku dilaporkan tewas tertembak dan sejumlah tamu hotel menderita luka-luka akibat penembakan teroris.

Sejumlah mobil ambulans disiagakan di area hotel untuk mengevakuasi para korban.

Beberapa saat setelah penyerbuan ke hotel, kelompok separatis Balochistan (Tentara Pembebasan Balochistan atau BLA) mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.

“Para pejuang kami melakukan serangan ini terhadap investor China dan investor asing lainnya yang tinggal di hotel,” demikian pernyataan juru bicara BLA Jihand Baloch.

Kota Gwadar merupakan pusat kerja sama investasi Pakistan dan China dengan nilai sekitar 60 miliar dolar AS atau sekitar 859 triliun rupiah. 

Kota tersebut memilki pelabuhan utama dan menjadi akses utama bagi investasi China Pakistan Economic Corridor (CPEC) dan menjadi penghubung Pakistan dengan Xinjiang, China.

Sedangkan Pearl Continental Hotel adalah hotel bintang lima terbesar di Pakistan dan termewah di Gwadar dengan kapasitas 114 kamar. Hotel tersebut menjadi penginapan favorit para investor dan politisi asing.

--- Rikard Mosa Dhae