Breaking News

HUKUM Jimly Asshiddiqie Minta Prabowo Selesaikan Sengketa Pemilu di MK 22 Apr 2019 18:14

Article image
Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie. (Foto: Ist)
Pesan tersebut disampaikan Jimly karena ia yakin pascapemilihan presiden (pilpres), kedua kubu pasangan calon akan mengklaim bahwa mereka menemukan berbagai sengketa dalam Pemilu 2019.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) Jimly Asshiddiqie meminta calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk memanfaatkan Mahkamah Konstitusi (MK) dalam penyelesaian sengketa Pemilu 2019.

Permintaan Jimly disampaikan saat akan melaksanakan Shalat Jumat di Masjid al-Azhar, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (19/4/2019). Pada saat itu ia sempat bertemu Prabowo. Dalam pertemuan tersebut, ia mengaku menyampaikan sebuah pesan kepada mantan Danjen Kopassus tersebut.

"Saya bilang, pokoknya manfaatkan MK (Mahkamah Konstitusi). Itu bukan soal menang-kalah, tapi mendidik rakyat menyelesaikan segala sesuatu di ruang sidang, bukan di jalanan," ujar Jimly di ICMI Center, Pancoran,

Pesan tersebut disampaikan Jimly karena ia yakin pascapemilihan presiden (pilpres), kedua kubu pasangan calon akan mengklaim bahwa mereka menemukan berbagai sengketa dalam Pemilu 2019. Ia mengimbau kepada kedua tim sukses untuk menyelesaikan hal tersebut lewat mekanisme yang sudah ada.

"Karena memang sudah tidak zamannya lagi. Semua harus melewati proses konstitusional," ujar Jimly.

Mantan ketua Mahkamah Konstitusi tersebut pun yakin, kubu Prabowo-Sandi akan menempuh mekanisme yang sudah ada dalam menghadapi sengketa pemilu. Ia juga yakin wacana penggunaan people power tidak akan benar-benar terjadi.

"Saya yakin Pak Amien Rais itu hanya statement oral, memberi peringatan kepada semua pihak, termasuk penyelenggara pemilu agar bersikap netral, bukan sungguh-sungguh mau menggerakkan people power," ujar Jimly.

Selain itu, ia mengimbau masyarakat untuk menunggu keputusan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Dengan tidak menyampaikan opini-opini berdasarkan informasi yang belum terkonfirmasi dari pihak terkait.

Menurut Jimly, sebaiknya masyarakat menyerahkan segala urusan pascapilpres ke tim sukses resmi kedua paslon capres-cawapres. Dan kembali bermasyarakat dengan mewujudkan kehidupan berbangsa yang berdaulat, adil, sejahtera, dan bermartabat.

"Yang penting sekarang jangan lagi berwacana di media sosial, maka tim sukses kita harapkan dapat bekerja secara maksimal dengan mengumpulkan bukti-bukti sengketa," pungkasnya.

--- Redem Kono

Komentar