Breaking News

NASIONAL Joni dari Motaain dan Reza Mangar Asal Kepulauan Aru: Momentum dan Spontanitas 21 Aug 2018 13:11

Article image
Reza Mangar, bocah putus sekolah, yang berani memanjat tiang bendera demi berkibarnya merah putih di Kepulauan Aru Maluku. (Foto: ketik.me)
Dua aspek penting yang membedakan aksi Joni dari Motaain dari Reza dari Kepulauan Aru adalah momentum dan spontanitas.

SETELAH aksi heroik memanjat tiang bendera yang dilakukan Yohanes Ande Kala alias Joni, bocah asal perbatasan Indonesia-Timor Leste menarik simpati banyak orang seantero nusantara, kini beredar lagi video serupa dari Maluku.

Adalah Reza Mangar, bocah putus sekolah, yang berani memanjat tiang bendera demi berkibarnya merah putih di Kepulauan Aru Maluku. Ada kemiripan kasus tiang bendera di Motaain dan di Kepulauan Maluku. Tali bendera tidak bisa digerakkan karena tersangkut di ujung atas tiang.

Karel Ridolof Labok, salah satu warga Aru melalui Facebooknya menulis, aksi memanjat tiang bendera dilakukan Reza sudah terjadi hampir setahun lalu, tepatnya pada HUT ke-14 Kabupaten Kepulauan Aru, 18 Desember 2017 di lapangan Yos Sudarso, Kota Dobo, ibukota Kabupaten tersebut.

"Lihat Joni, bocah SMP di perbatasan NKRI tepatnya Provinsi NTT yang viral di seluruh media nasional karena aksi heroiknya memanjat tiang bendera hingga sang saka merah putih bisa berkibar lagi saat upacara bendera dalam rangka peringatan HUT RI ke 73 tahun 2018 kemarin, Saya jadi teringat aksi yang sama pada oleh Resa Mangar, seorang bocah kampung di wilayah perbatasan NKRI, tepatnya di Kota Dobo," tulis Labok.

Pada kasus tiang bendera di Kota Dobo, aksi “penyelamatan” dilakukan sebelum upacara bendera berlangsung. Dari tayangan video berdurasi empat menit, yang dibagikan kembali oleh pemilik akun Facebook bernama Bachtiar Heluth, baru-baru ini, tampak enam sampai delapan orang petugas berseragam polisi dan tentara sedang mengelilingi tiang bendera. Mereka berusaha membetulkan tali bendera yang tersangkut di ujung atas tiang. Sementara peserta upacara yang terdiri dari masyarakat dan siswa sekolah sudah berbaris teratur.

Sesaat kemudian terlihat seorang petugas berseragam loreng berusaha memanjat tiang. Namun belum sampai dua meter dia kembali turun. Kembali para petugas menarik-narik tali. Setelah berjalan hampir tiga menit, seorang petugas berseragam biru-biru tua (mungkin petugas pemadam kebakaran berlari dari luar lapangan menuju tiang bendera. Tidak sampai semenit bergabung dengan petugas yang dari awal berada di sekitar tiang bendera, petugas berseragam biru-biru tua berlari keluar, ke sisi lain dari lapangan.

Tidak lama kemudian, seorang remaja bercelana pendek kuning dan berbaju kaos warna abu-abu berjalan menuju tiang bendera. Dia kemudian memanjat tiang yang tampak berukuran lebih besar dari tiang bendera yang dipanjat Joni dari Motaain. Seperti Joni, Reza juga sempat berhenti beberapa kali.

Usai menjalankan tugasnya, Reza berjalan menuju podium. Kurang jelas, siapa yang ditemui Reza di atas podium. Dari komentar yang terdengar dari video, terucap kata-kata dari seorang ibu bahwa Reza dihadiahi uang sebesar Rp 500.000 untuk aksi heroiknya tersebut. Selanjutnya Reza dituntun seorang ibu ke arah belakang podium.

Mengomentasi video unggahannya, Bachtiar Heluth menulis, “Reza adalah bocah yatim, Ibunya meninggal dunia saat usia Reza 2 tahun. Ayah tdak serius mengurusinya. Sejak itu, Reza diasuh oleh neneknya. Reza sempat sekolah. Namun, hanya sampai kelas 4 SD. Kendala biaya dan bbrapa masalah lainnya, menyebab Reza memutuskan putus sekolah. Dia lalu bekerja sebabagi 'nelayan cilik'. Juga menjual ikan di pasar hingga saat ini.”

Dua aspek penting yang membedakan aksi Joni dari Motaain dari Reza dari Kepulauan Aru adalah momentum dan spontanitas. Pada kasus di Motaain, Joni melakukan secara spontan sesaat setelah tali terlepas dari bendera ketika upacara bendera sedang berlangsung. Sedangkan pada kasus di Kota Dobo, Reza datang setelah petugas berjibaku dengan tali bendera pada saat upacara bendera belum dimulai.

Unggahan Bachtiar sudah dibagikan sebanyak ribuan kali dan mendapat berbagai komentar. Berikut sebagian komentar atas aksi heroik Reza:

Leonardo Romelon Mana PemDa....tolong diperhatikan anak tersebut, mana Dinas Pendidikan, Mana Dinas Sosial....Pemerintah Pusat....tolong diperhatikan video ini...ini upacara Proklamasi 17 Agustus....

Roy Robert Rogaz Joni dan reza sm2 memperjuangkan merah putih,tpi mungkin beda momen,joni selamtkan merah putih pda saat upcra hut NKRI 17agustus,sedangkan reza di upcra HUT kabupaten aru pda tgl 18desembr 2017,mestinya pemerintah kab aru yg cpt meresponi masa dpn reza,bukan dengan uang 500rbu yg seperti slh satu nenek2 yg ngomng di rekaman tsb dan juga tete2 yg rekam vidio ini...kmbli lagi ke garis tangan,mungkin saja beda,semgat dek reza,Tuhan besertamu

Naga Kcsr Itu betul miniman di kasi piagam sertifikat penghargaan & beasiswa penuh biar dia bisa skola lgi.. Tpi pemkot/kpala daerah di situ acuh, kita bisa lihat dari uang 500 berarti kpala daerah di situ pasti bobrok, klo mau di ukur dari kantongnya pasti rekeningnya gensut..

Advokat Fredy Ulemlem Harus di mulai dari pemda, bagaimana pempus mau perhatikan, pemda aja malas tau, itu artinya pemda hanya mau mencari keuntungan, tapi tidak mau menguntungkan anak bangsa apalagi dia masih bisa untuk di didik untuk kembali lagi menjadi seperti anak anak lain.

Anita Pujianto Ya Allah sedih melihat negriku yg masih membedakan si miskin dan si kaya, di manakah keadilan itu, anak ini jg pantas bahkan sangat pantas mendapatkan haknya, jiwa merah putih bersemayam dalam dirinya sampai dia rela memanjat tiang bendera yg mungkin anak2 lain tak mempunyai keberanian itu, oh negriku jadikanlah anak2 bangsamu ini menjadi garda terdepanmu, jgn sia2 kan keberanian mereka demi mengibarkan sangsaka, ya Allah engkaulah yg dapat membuat semua mungkin...

Robby L Paul Paksoal Maluku tetap maluku INDONESIA negara kita Kita jgan mengharapkan bintang jatuh dari langit tolong saudara basudara pela gandong semua kita tdak usah pikirkan untuk mendapatkan apa atau apa dari pemerintah daerah maupun pusat tapi ini menjadi pelajaran dan tolak ukur kita ke depan dalsm memilih pemerintah,wakil rakyat dan pilih pertai yg benar2 kerja buat rakyanya bukan pertainya...salam MERDEKA

Adi Rahmat Tolong dong viral kan bnyk2 biar sampai ke presiden jng hanya sijono itu aja yg dipanggil keistana dan diberi beasiswa. .sy lebih kasian dng reza ini..tolong dong diviralkan lg..sy td dah viralkan

Advokat Fredy Ulemlem Akan di viralkan, cuma nilai digitalnya sudah hilng dan tidak menarik lagi.

Rukmini Mini Mungkin Allah lagi mengangkat derjat keluarganya joni jadi harus berjiwa besar bahwa karena yg terjadi adalah atas kehendakNya..

Wawan Saya sakit skali lihat hal ini seakan perjuangan anak ini tdak dianggap sama skali... 
Ada apa ini... Setidaknya anak bangsa yg mash harus duduk di bangku sekolah di upayakan ntuk tetap bersekolah seperti anak2 lainnya...…ya

Rachmat Chan Lebih sedih lagi dgn kejadian yg ada bagai mana kurang kepedulian dari pihak terkait dalam mengantisipasi kebutuhan" yg perlu dipersiapkan sehari sebelum acara.

Aliando Warsito Pemerintah provinsi Maluku dan Pemerintah Kabupaten Aru tolong Perhatikan nasib anak kecil Reza yg panjat tiang bendera pada saat upacara Bendera 17 Agustus 2017 Hut kemerdekaan RI ke 72.perhatikan Sekolahnya,Kehidupan sehari harinya

Fitriah Bidar Itu suara bapak sapa itu e?bicaranya banyak saja. Ayo Pemda beri dia beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya,bila perlu sampai lulus S1...

Surya Rahmat Galih Inilah pahlawan sejati, dia tidak butuh sanjungan manusia, dia berbuat semuanya dengan ikhlas, semoga kamu besar bisa menjadi seorang tni nak

Endang Renuat ayo pemda aru.... jemput anak ini lalu sekolahkan sampai dia meraih ijazah sarjana....

Eric Maspaitella Maluku nih zg pung taji apa2 di negara nih lai.
Samua pejabat sibuk memperkaya diri

Jumiadin Abas Semoga pemerintah memberikan apresiasi dan penghargaan yg sama dgn Joni, dirimu yg memulai aksi heroik ini.
Advokat Fredy Ulemlem Berdoa sajalah, mungkin bukan berkat di tiang bendera itu.

Eric Maspaitella Itu kejadian 2017 terlambat nanti su lia Joni di NTT baru mau ribut2 skarang

Rubby BeLgrade Pemerintah daerah harus perhatikan ini bocah.. ayolah sekolahin Dy kembali.. Krn ank2 ini harusnya msh mengecap bangku pendidikan bukn seusia Dy mencari rejeq dipasar sekalipun Krn kondisi keluarga tp dilihat pemerintah daerah memperhatikan masyarakat nya ato tdk..

M Arzahel Mari Basudara samua Katong viralkan biar ad perhatian dr pemerintah baik daerah maupun pusat buat masa depan Adek ini

Robby L Paul Paksoal Demi kehornatam bangsa dan negara demi cintanya kepada tanah air, ade korbankan nyawanya demi merah putih . Pemerintah daerah tolong perhatikan itu kalau benar2 pemerintah daerah di angkat oleh rakyat dan bekerja untuk rakyat... MERDEKA

Maryam Maskat Saya lebih terharu dan berlinang airmatavbila melihat anak piatu yg hidup tanpa belaian kasih dr tangan seorang ibu ketimbang anak yatim...
Yng msh mendapat uluran dr pihak lain. Hiks

Boby Febrian Azis Pemda x krg peka terhadap masyarakat x..... Ap lg yg bkin vidio ni cm blg ksih uang..... Miris dgn uang tak bs mexelesaikan mslh.... Cb bntu ksih beasiswa par dy tuk skolah k bgmn k.... Bcra bxa tp krg bertindak

Cimot Raidi Mana tanggungjawap pemerintah kabupaten untuk reja..

Melani Handriana Tolongvperhatikan anak" ini

Nur Laeli Syiko Beta cuma bisa manangis 

Yusra Evav Lain joni lain reza walaupun kejadian dan benderanya sama

Alidrus Sepi dari pemberitaan ya

Jefry Kaya pemerintah apa kaya gitu,,,payah,,juga bahasa yang di bilang dari isi video ini bayar dengan 500.000 buat apa 5 ratus ribu tidak ada artilah,,tapi tolong lihat yg suda menolong .mungkin pemerintah bisa biyayai dia ke gimana k, gituuuuu...

--- Simon Leya

Komentar