Breaking News

INTERNASIONAL Kasus Baru Covid-19 Dekat Beijing, China Lockdown 400.000 Orang 01 Jul 2020 11:19

Article image
Ketakutan warga China akan terjadinya gelombang kedua Covid-19. (Foto: BBC)

BEIJING, IndonesiaSatu.co -- Setelah dinyatakan tingkat virus corona (Covid-19) yang secara konsisten rendah, China kini kembali melakukan lockdown di Kabupaten Anxin, Provinsi Hebei dekat Beijing.

Lockdown dilakukan untuk menghindari gelombang kedua, bahkan lonjakan kecil sekalipun dianggap sangat serius oleh otoritas kesehatan negara itu.

Apa yang terjadi di Hebei?

Seperti dilaporkan BBC, pejabat mengumumkan pada hari Minggu bahwa Anxin akan "sepenuhnya tertutup dan dikendalikan".

Hanya pekerja penting yang diizinkan meninggalkan rumah mereka, sementara satu anggota rumah tangga diizinkan keluar sekali sehari untuk berbelanja kebutuhan.

Tidak ada warga yang bukan penghuni akan diizinkan memasuki bangunan, komunitas atau desa. Pihak berwenang telah memperingatkan siapa pun yang melanggar aturan akan dihukum oleh polisi.

Anxin berjarak sekitar 150 km (90 mil) selatan Beijing. Media China mengatakan ada 18 kasus di daerah itu sejak awal lonjakan baru-baru ini di Beijing dua minggu lalu.

Daerah itu tidak sepadat populasi pusat-pusat kota besar Cina, dan para ahli kesehatan setempat mengatakan mereka optimis penyebaran itu dapat dihentikan.

Bagaimana situasi di Beijing?

Angka penderita Covid-19 di  China baru-baru ini tetap membuat iri sebagian besar negara lain. Namun lonjakan baru-baru ini di Beijing membuat pihak berwenang mengkhawatirkan kemungkinan gelombang kedua.

Selama 24 jam terakhir, Beijing melaporkan 14 kasus baru virus, menjadikan totalnya sejak pertengahan Juni di pasar makanan menjadi 311.

Walaupun ini adalah jumlah kecil dibandingkan dengan ribuan kasus harian di AS atau Amerika Selatan, Cina bereaksi cepat untuk menahan penyebaran apa pun.

Beberapa lingkungan di Beijing dibatasi, perjalanan dibatasi, dan gelombang besar pengujian baru diluncurkan.

Sebelum lonjakan baru-baru ini, ibukota Cina telah 57 hari tanpa kasus yang ditransmisikan secara lokal.

Bagaimana Cina berurusan dengan virus?

Secara umum, Cina telah berhasil "meratakan kurva" dalam beberapa bulan terakhir.

Setelah melewati 80.000 kasus yang dikonfirmasi pada awal Maret, hanya bertambah sekitar 4.700 sejak itu.

Sejak pertengahan Juni, infeksi baru sebagian besar terbatas di Beijing dengan sebagian menyebar ke negara tetangga, Hebei.

--- Simon Leya

Komentar