Breaking News

REGIONAL Kesaksian Pastor Avent Saur: Di Ngada Ada Ratusan Penderita Gangguan Jiwa 21 Dec 2019 14:54

Article image
Pemuda penderita gangguan jiwa di Kecamatan Riung Barat, Ngada sedang terpasung dengan kayu. (Foto: Dok. KKI)
"Semampunya, kita coba memberi bantuan sebelum Dinkes Ngada dan puskesmas-puskesmas di sana menyediakan obat bagi rakyat penderita gangguan jiwa," komit Pastor Avent.

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- "Kota Ende tidak seperti Bajawa, ibukota kabupaten Ngada, Pulau Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Di Ende ada banyak penderita gangguan jiwa, Kota Bajawa tidak!"

Demikian celetuk Pastor Avent Saur, SVD menanggapi komentar beberapa temannya ketika Pendiri Kelompok Kasih Insanis (KKI) NTT ini mengekspose beberapa gambar penderita gangguan jiwa warga Ende di media sosial, tahun 2016 lalu.

"Saya katakan, bukan tidak ada, melainkan kawan-kawan tidak tahu. Mungkin bisa, kawan-kawan coba cari tahu," kisah Pastor Avent dalam kesaksian tertulisnya kepada media ini, Jumat (20/12/19).

Pastor Avent yang begitu peduli dengan penderita gangguan jiwa ini mengisahkan bahwa pada awal Juli 2016 itu, Ia ke kota Bajawa, salah satu kota dingin di pulau Flores.

"Bersama dua kru KKI Ngada, saya coba menyusuri jalan-jalan dan lorong-lorong kota itu hingga wilayah Ngoranale. Seharian, kami mendatakan 22 penderita gangguan jiwa. Ada yang terpasung, menggelandang di jalanan, berdiam saja di rumah, seorang lagi lumpuh lantaran dihajar warga di pasar. Semuanya belum tersentuh layanan medis," kata Pastor Avent.

Usai itu, lanjutnya, kabar tentang penderita gangguan jiwa di Ngada bertambah dari hari ke hari hingga kini berjumlah ratusan orang.

"Selama ini, kita coba konsentrasi di Kota Bajawa, Mataloko, So'a, Riung, Laja, Langa, Bena, dan Aimere. Kepada mereka, kita rutin kirimkan obat," ungkapnya.

Penderita Dipasung

Pastor Avent mengatakan bahwa dirinya baru mendapat kabar soal pemuda yang selama beberapa tahun dipasung.

"Sudah beberapa tahun, pemuda Ngada, Kecamatan Riung Barat ini terpasung; dua kaki sekaligus dua tangan. Semuanya pakai kayu. Mengerikan, bukan? Dan entah hingga kapan," kata Pastor Avent.

Penulis Buku "Belum Kalah" ini tetap berkomitmen untuk memberikan bantuan.

"Semampunya, kita coba memberi bantuan sebelum Dinkes Ngada dan puskesmas-puskesmas di sana menyediakan obat bagi rakyat penderita gangguan jiwa," komitnya.

"Kita berharap, beliau akan terbantu. Berharap, keluarganya akan bersemangat untuk memulai langkah baru bagi kesehatan jiwa pemuda ini setelah lama berkutat dengan dukun dan pendoa yang memyembulkan janji muluk kesembuhan. Salam sehat jiwa," pungkasnya.

--- Guche Montero

Komentar