Breaking News

AGAMA Kunjungan Pastoral OCI ke Divisi Infanteri I/Kostrad Disambut Penuh Kegembiraan 18 Apr 2018 20:37

Article image
Uskup OCI Ignasius Suharyo dan Pasbanmilpol OCI RD Rofinus Neto Wuli berfoto bersama para prajurit Katolik dari Divisi Infantri 1 (Divif 1) Kostrad. (Foto: Indonesiasatu.co)
Uskup Suharyo menjelaskan bahwa pendirian Keuskupan ini bertujuan membina mental para prajurit Katolik untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan mempertahankan NKRI sebagai bagian dari perwujudan iman Katolik.

DEPOK, IndonesiaSatu.co -- Uskup Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI/Polri (Ordinariatus Castrensis Indonesia/OCI) Mgr Prof. Dr. Ignatius Suharyo, Pr dan Pastor Bantuan Militer TNI/Polri (Pasbanmilpol) OCI RD Rofinus “Ronny” Neto Wuli, S.Fil, M.Si (Han) mengadakan kunjungan pastoral ke Markas Divisi Infantri 1 (Divif 1)/Kostrad, Cilodong, Jawa Barat, Rabu (18/4/2018).

Uskup Suharyo dan rombongan diterima oleh Kepala Staf Divisi Infanteri 1/Kostrad Brigjen TNI Joko Purwo Putranto, M.Sc. Turut mendampingi Uskup para Senior Katolik di Kostrad saat ini seperti Kolonel Inf Hengky Yuda, Kolonel Ckm dokter Matius Fias, Kolonel Cpm Anton Mulyono, Letkol Inf Piter Mulyadi, juga Parohkat Divisi Infantri 1 Kostrad Cilodong Kapten Inf Simbolon Parlin dan Parohkat Makostrad Jakarta Letda Inf Tumbur Marbun.

Mengawali pertemuan tersebut, Uskup Suharyo menyampaikan terima kasih kepada jajaran Kostrad di Cilodong karena telah bersedia menerima kunjungan OCI. Rombongan OCI diterima dengan penuh kegembiraan dan persaudaraan. Uskup Suharyo menjelaskan ihwal kedatangan OCI.

“Kami ingin bersilaturahmi dan menyapa umat Katolik di Kostrad ini, untuk menguatkan iman mereka demi perjuangan membela dan mempertahankan NKRI,” ungkap Uskup Suharyo.

Pada kesempatan tersebut, Uskup menjelaskan profil Keuskupan Umat Katolik di Lingkungan TNI/Polri kepada Brigjen Putranto. Pada 3 November 1949, Sri Sultan Hamengkubuwono IX, Menteri Pertahanan kala itu membentuk staf khusus untuk melayani perawatan rohani para Angkatan Perang yang beragama Katolik.

“Setelah dibentuk, pada 25 Desember 1949, Kongregasi Suci untuk Perkembangan Iman mengeluarkan Dekrit (no.102/50) untuk mendirikan Keuskupan Militer Indonesia. Dalam dekrit yang sama, Mgr Albertus Soegijapranata SJ diangkat sebagai Uskup pertama,” ujar Uskup Agung Jakarta tersebut.

Uskup Suharyo menjelaskan bahwa pendirian Keuskupan ini bertujuan membina mental para prajurit Katolik untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila dan mempertahankan NKRI sebagai bagian dari perwujudan iman Katolik.

“Dalam bahasa Uskup Pribumi pertama dan Pahlawan Nasional Mgr. Albertus Soegijapranoto: menjadi 100 % Katolik dan 100 % Indonesia”, tambah Uskup Suharyo.

Brigjen Putranto sangat mengapresiasi kunjungan pastoral OCI. Menurutnya, kisah kepahlawanan para prajurit Katolik memperjuangkan kemerdekaan dan kontribusi Katolik bagi terciptanya NKRI harus diceritakan bagi para prajurit TNI.

“Pengetahuan akan sejarah dan kontribusi Katolik bagi perkembangan NKRI perlu diceritakan supaya menjadi inspirasi,” ujar Brigjen Putranto.

Sebagai tanda persaudaraan dan keakraban, OCI dan Kasdivif tukar-menukar cinderamata. Dari markas Kostrad Divisi I, Uskup OCI bersama Pasbanmilpol menuju Gereja Oikumene Manahaim, di Jalan Asrama Div 1 Kostrad, Cilodong, Kota Depok, Jawa Barat 16414. Di sana telah menunggu penuh antusias umat OCI untuk diadakan misa konselebran yang dipimpin Uskup didampingi Pasbanmilpol.

Sebelum mengakhiri misa, Uskup Suharyo memberkati gua Maria yang secara swadaya dibangun umat Katolik di Kostrad. Pada kesempatan ini dibagikan Rosario Merah Putih dan Majalah HIDUP edisi khusus "Pastoral Gereja Di Tengah Tentara" kepada peserta kegiatan. Selain itu buku biografi Uskup OCI berjudul TERIMA KASIH, BAIK, LANJUTKAN dibagikan kepada Kolonel Inf Hengky Yuda, Asops Panglima Divisi Infantri I/Kostrad.

Setelah itu, Uskup OCI melakukan wawan hati dengan umat, dimoderatori oleh Pasbanmilpol. Uskup mengharapkan warga OCI untuk selalu memegang teguh Pancasila dalam pengabdiannya demi NKRI. Karena Pancasila adalah anugerah Tuhan bagi bangsa Indonesia.

Uskup juga menceritakan kontribusi Katolik bagi kemerdekaan NKRI di antaranya kepahlawanan prajurit Katolik seperti Yos Sudarso, Ignasius Slamet Riyadi, dan Agustinus Adisucipto.

“Dalam konteks kemerdekaan, pengakuan Negara Vatikan kepada kemerdekaan Indonesia sangat strategis bagi kelangsungan NKRI,” ungkap Uskup.

Pada bagian akhir dari wawan hati,  Uskup berpesan kepada para prajurit Kostrad agar menjaga iman Katolik dalam medan perjuangan mempertahankan NKRI.

--- Redem Kono

Komentar