Breaking News

AGAMA Layani Komuni Pertama kepada Ratusan Anak, Uskup Agung Ende: "Sakramen Ekaristi adalah Jati Diri Kekristenan" 24 Jun 2019 15:28

Article image
Peserta Komuni Suci Pertama dari Sekolah Dasar Katolik Wololele B. (Foto: Aurel Vulcano)
"Ekaristi adalah jati diri kekristenan kita. Setiap umat beriman Kristiani dipanggil kepada persekutuan, ekaristi," kata Uskup Sensi.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Uskup Agung Ende, Mgr. Vinsentius Senai Potokota, Pr selain memimpin perayaan ekaristi peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Paroki Hati Amat Kudus Yesus Wolowaru ke-80 Tahun, juga menerimakan Komuni Suci Pertama kepada ratusan anak di Paroki Wolowaru, Minggu (23/6/19) pagi Wita.

Perayaan Ekaristi berlangsung dalam nuansa inkulturasi. Sejak prosesi pembukaan, Uskup Agung beserta para imam konselebran diiringi dengan tarian khas Lio serta musik liturgi dengan lagu-lagu daerah setempat menuju Altar perayaan.

Adapun Tema perayaan ekaristi: "Jadilah Anggota Gereja yang Injili, Mandiri, Solider dan Misioner."

Tema perayaan tersebut juga dimaknai dengan penerimaan sakramen Komuni Suci Pertama bagi 244 anak dari 13 sekolah se-Paroki  Wolowaru.

Dalam sambutannya di akhir perayaan, Uskup Sensi menegaskan bahwa selain memaknai tema perayaan, Gereja sejagat pada hari tersebut merayakan Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus.

"Ekaristi adalah jati diri kekristenan kita. Setiap umat beriman Kristiani dipanggil kepada persekutuan, ekaristi. Hari ini, ratusan anak-anak kita, untuk pertama kalinya menerima Komuni Suci. Tuntunlah iman dan kerinduan mereka untuk selalu mendekatkan diri dengan Kristus dalam setiap perayaan ekaristi," ungkap Uskup Sensi.

Uskup Sensi, pada kesempatan itu menyinggung momen kunjungan para Uskup se-Indonesia ke Vatikan, Roma.

"Bapa Suci, Paus Fransiskus menaruh perhatian besar terhadap kehidupan dan masa depan generasi muda dan anak-anak. Mereka adalah harapan dan tulang punggung gereja. Maka, keluarga-keluarga Kristen diharapkan terus mencerminkan persekutuan Kristiani yang didasari cinta, kedamaian, kegembiraan dan kesetiaan iman kepada Kristus," lanjut Uskup Sensi.

Uskup Sensi mensyeringkan bahwa Bapa Paus Fransiskus juga mengikuti perkembangan situasi di Indonesia termasuk dinamika hidup antar-umat beragama di Indonesia di tengah gejolak situasi sosial-politik di tanah air.

"Bapa Paus menceritakan banyak hal termasuk perkembangan situasi iman umat Kristiani secara detail dan upaya merajut perdamaian dan kerukunan universal di beberapa negara dalam kunjungan Apostoliknya. Terakhir, kunjungan Bapa Paus ke Arab Saudi yang sempat menuai kontrovensi," paparnya.

Cerminan Keluarga Kristen

Uskup Sensi kemudian mengajak para orang tua dan keluarga-keluarga Kristen untuk selalu menjadi cerminan hidup bagi bagi anak-anak dan genarasi muda.

"Kita semua memiliki tanggung jawab misi (misioner) dalam menumbuhkan kesadaran iman, mulai dari Kelompok Umat Basis, Lingkungan/Stasi hingga Paroki, untuk bersama-sama berperan aktif menghidupi gereja universal. Itulah misi kekristenan kita dewasa ini," ajak Uskup.

Uskup menegaskan bahwa peran keluarga Kristen sangat vital bagi pertumbuhan iman anak dan genarasi muda di tengah tantangan perubahan zaman.

"Kita menyaksikan, banyak keluarga dan generasi kita semakin menjauh dari gereja, bahkan meninggalkan gereja. Maka, sebagai anggota gereja, mari kita terus berusaha menemukan jati diri kekristenan kita dalam perayaan persekutuan, ekaristi. Selamat untuk anak-anak kita yang telah dipersatukan bersama Tubuh dan Darah Kristus, hari ini dan selanjutnya. Merekalah harapan gereja masa depan," tandas Uskup.

Kerinduan Istimewa

Sementara Marvel yang mewakili anak-anak peserta penerima komuni pertama, dalam sambutan singkatnya, mengaku bangga dan gembira sebab kerinduan mereka menerima Tubuh dan Darah Kristus terasa istimewa.

"Kami semua bangga dan gembira. Secara istimewa kami gembira karena dari tangan Yang Mulia Bapa Uskup Agung Ende, kami menerima Tubuh dan Darah Kristus. Terima kasih, Bapa Uskup," ungkap Marvel yang disambut tepuk tangan Uskup Sensi dan seluruh umat.

Marvel berharap dukungan semua pihak terutama para orang tua dan para pendidik agar tetap mendampingi mereka ke depan.

"Sebagai anak-anak yang masih bertumbuh, kami membutuhkan bimbingan bapa-mama, para guru, dan semua pihak. Bantu kami meraih harapan dan cita-cita kami. Mungkin ada di antara kami, suatu saat nanti ada yang menjadi Suster, Pastor, Pengusaha atau siapa tahu ada yang menjadi Uskup. Untuk semua, terima kasih dari kami semua," tutup Marvel.

Perayaan ekaristi dihadiri oleh ribuan umat Paroki. Perayaan berlangsung khidmat dan dimeriahkan oleh koor gabungan Paroki yang dimotori oleh Emaus choirs. 

--- Guche Montero

Komentar