Breaking News

NASIONAL Listrik Mati, Presiden: Pekerjaan yang Tidak Dikalkulasi, Merugikan Kita Semua 05 Aug 2019 11:39

Article image
Presiden Joko Widodo didampingi Seskab Pramono Anung (kiri) dan Menteri ESDM Ignasius Jonan (kanan) mendatangi Kantor Pusat PLN. (Foto: Antara)
Presiden menjelaskan listrik padam yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta tidak hanya merusak reputasi PLN tapi juga merugikan konsumen.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan rencana cadangan pendistribusian energi listrik harus berjalan melalui kalkulasi yang matang.

"Saya tahu peristiwa seperti ini pernah terjadi di tahun 2002, 17 tahun lalu untuk Jawa dan Bali. Mestinya itu bisa dipakai sebagai pelajaran kita bersama agar jangan sampai kejadian yang sudah pernah terjadi kembali terulang lagi," kata Presiden dalam kunjungan ke kantor pusat PT PLN (Persero) di Jakarta pada Senin (5/8/2019).

Presiden menegaskan, listrik padam yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) di Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta tidak hanya merusak reputasi PLN. Dia juga mengatakan, konsumen listrik sangat dirugikan.

"Pelayanan transportasi umum sangat berbahaya sekali (jika listrik padam), MRT misalnya. Oleh sebab itu pagi hari ini saya ingin mendengar langsung, tolong disampaikan yang simple-simple saja. Kemudian kalau ada hal yang kurang ya blak-blakan saja, sehingga bisa diselesaikan dan tidak terjadi lagi untuk masa-masa yang akan datang," ujar Jokowi seperti dilansir Antara.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu meminta direksi dan pengelola PLN untuk mengkalkulasi segala resiko pendistribusian energi listrik.

"Pertanyaan saya, kok tahu-tahu drop? Artinya, pekerjaan yang ada tidak dihitung, tidak dikalkulasi. Dan itu betul-betul merugikan kita semuanya," demikian Jokowi.

--- Simon Leya

Komentar