Breaking News

POLITIK LSI Denny JA Prediksi Nama Calon Presiden 2024 02 Jul 2019 14:58

Article image
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati. (Foto: Warta Ekonomi)
LSI Denny JA memprediksi nama-nama tersebut sebagai sosok potensial dengan menggunakan ukuran tokoh-tokoh tersebut memiliki tingkat popularitas lebih dari 25 persen.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Lingkaran Survei Indonesia atau LSI Denny JA menyebut 15 nama tokoh yang diperkirakan ikut bertarung pada Pilpres 2024. Di antara nama-nama tersebut, masih terdapat nama Prabowo Subianto.

"Kami merilis 15 nama calon presiden potensial, memang masih jauh sekali, tapi kami sudah prediksi capres potensial untuk lima tahun mendatang," ujar Peneliti LSI, Rully Akbar di kantor LSI, Jakarta, pada Selasa (2/7/2019).

Adapun 15 nama tersebut yakni Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar, Ketua Kogasma Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani, dan bekas cawapres 02 Sandiaga Uno.

Adapula nama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Kepala BIN Budi Gunawan, Kapolri Tito Karnavian, dan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo.

"Jadi 14 orang itu nama-nama yang masuk dalam radar. Sementara orang ke-15, bisa jadi muncul the next Jokowi. Orang-orang yang sebelumnya tidak masuk radar, namun tiba-tiba muncul," ujar , Rully Akbar seperti dikutip Tempo.co.

LSI Denny JA memprediksi nama-nama tersebut sebagai sosok potensial dengan menggunakan ukuran tokoh-tokoh tersebut memiliki tingkat popularitas lebih dari 25 persen dan memiliki kriteria yang masuk sumber rekrutmen seperti capres sebelumnya.

Adapun kriteria sumber capres sebelumnya menurut survei LSI Denny JA antara lain memiliki jabatan pemerintah pusat (seperti SBY dan Habibie), ketum parpol (seperti Megawati Soekarnoputri), mewakili jenjang pemerintah daerah (seperti mantan Gubernur DKI Joko Widodo), dan berasal kalangan dari profesional, swasta, atau ormas (seperti Gus Dur).

 

--- Simon Leya

Komentar