Breaking News

AGAMA Maknai Toleransi, Pastor Christo Inisiasi Buka Puasa Bersama Jelang Idul Fitri 04 Jun 2019 23:40

Article image
Acara buka puasa bersama menjelang Idul Fitri di perbatasan RI-Timor Leste. (Foto: Dok. RD. Christo Tara, OFM)
"Ini adalah salah satu cara untuk memaknai toleransi," ungkap Pastor Christo.

ATAMBUA, IndonesiaSatu.co-- Pastor Yohanes Kristoforus Tara, OFM, imam Fransiskan yang bertugas di wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, tepatnya di Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Keuskupan Atambua; Selasa (4/6/19) menginisiasi acara buka puasa bersama menyambut Hari Raya Idul Fitri.

Dilansir floresa.co, acara bernuansa silaturahmi dan wujud toleransi antar-umat beragama tersebut dihadiri para tentara Muslim, para anggota pasukan keamanan perbatasan RI-Timor Leste dari kesatuan Yonif 408 Solo bersama para tokoh agama, masyarakat dan Pemerintahan Kecamatan Nanaet Dubesi.

Dalam sambutannya, Pastor Christo menegaskan bahwa acara tersebut dilaksanakan sebagai momen silaturahmi dengan tiga belasan anggota pasukan yang melaksanakan puasa dan akan merayakan Idul Fitri.

"Momen ini sebagai wujud merawat harmoni dan kerukunan antar-umat beragama. Harmoni di tengah keberagaman agama hanya bisa dicapai dengan adanya kesediaan untuk saling menghargai antar-pemeluk agama. Ini adalah salah satu cara untuk memaknai toleransi," ungkap Pastor Christo.

Pastor berjiwa aktivis ini jga mengatakan bahwa momen tersebut juga mau menunjukkan identitas kita sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia di daerah perbatasan, juga menegaskan identitas kita sebagai negara yang beragam agama, saling menerima satu sama lain atas dasar rasa saling mencintai.

“Dengan acara buka bersama ini kita diajak sekali lagi untuk merawat keragaman yang menjadi kekhasan kita,” tandasnya.

Apresiasi

Peristiwa yang baru pertama kali terjadi di wilayah perbatasan itu disambut dengan penuh syukur dan sukacita oleh para tentara.

“Kami mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya atas inisiatif dari Pastor Paroki Hati Kudus Yesus Laktutus, Pastor Kristo,” kata Bambang Margini, Komandan Pos (DanPos) Yonif 408 Solo.

Menurut Bambang, momen yang baru pertama kali ini menunjukkan perhatian sebagai satu saudara, terutama bagi yang merayakan Idul Fitri. Ia berharap agar silaturahmi ini terus dijaga dan dirawat.

“Kami akan melaporkan juga peristiwa seperti ini ke pimpinan, karena ini juga adalah cara kami masuk dan berinteraksi dengan masyarakat yang harus terus dijaga dan dirawat,” tutupnya.

Sementara itu, Camat Nanaet Dubesi, Mikhael Bria, turut mengapresiasi kegiatan ini.

“Acara buka bersama ini menegaskan sekali lagi bahwa Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) adalah wilayah yang paling menjunjung tinggi toleransi. NTT diplesetkan sebagai Nusa Terindah Toleransi. Kebersamaan ini menegaskannya sekali lagi,” kesan Mikhael.

--- Guche Montero

Komentar