Breaking News

LINGKUNGAN HIDUP Mayjen Doni Monardo Tetap Aktif di Program Revitalisasi Sungai Citarum 16 Mar 2018 17:27

Article image
Mayjen TNI Doni Monardo turun langsung mengambil sampah yang berada di aliran Sungai Citarum. (Foto: Republika)
Menurut Johan, Mayjen Doni tetap dipertahankan karena wakil Komandan Satgas Citarum Harum itu selama ini aktif menggerakkan prajurit Kodam Siliwangi melakukan revitalisasi sungai.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengangkat Pangdam III Siliwangi, Mayjen TNI Doni Monardo, sebagai Sekretaris Jenderal (Sesjen) Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas).

Meski diangkat menjadi Sesjen Dewan Ketahanan Nasional, Johan menginformasikan bahwa Doni Monardo tetap terlibat dalam program revitalisasi Sungai Citarum.

Menurut Johan, Mayjen Doni tetap dipertahankan karena wakil Komandan Satgas Citarum Harum itu selama ini aktif menggerakkan prajurit Kodam Siliwangi melakukan revitalisasi sungai.

"Pak Doni masih aktif di program revitalisasi Citarum," ujarnya.

Pengangkatan Doni Monardo sebagai Sesjen Dewan Ketahanan Nasional tertuang dalam Keppres Nomor 24/TPA tahun 2018 tentang Pengangkatan Pejabat Pimpinan Tinggi Madya di Lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional. Keppres ditetapkan pada 14 Maret 2018.

Doni akan menggantikan posisi Irjen Tjetjep Agus Supriyatna yang menjabat Plt Sesjen Wantannas. Pangkatnya akan dinaikkan menjadi bintang tiga atau letnan jenderal (letjen).

Berikut isi keputusan pengangkatan Doni Monardo:

Memutuskan:

Menetapkan: Keputusan presiden tentang pengangkatan pejabat pimpinan tinggi madya di lingkungan Sekretariat Jenderal Dewan Ketahanan Nasional.

Kesatu: Mengangkat Sdr. Mayor Jenderal TNI Doni Monardo sebagai Sekretaris Jenderal Dewan Ketahanan Nasional terhitung sejak saat pelantikan, dan kepadanya diberikan tunjangan jabatan struktural eselon I.a. sesuai peraturan perundang-undangan.

Kedua: Keputusan presiden ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal 14 Maret 2018
Presiden Republik Indonesia
Joko Widodo

--- Redem Kono

Komentar