Breaking News

PENDIDIKAN Meriahkan HUT RI ke-74, Sekolah Ini Gelar 'Futsal Dangdut' 16 Aug 2019 09:35

Article image
Pertandingan 'futsal dangdut' yang diselnggarakan SDK Wolowaru 1. (Foto: Che)
"Momen Kemerdekaan harus dimaknai sebagai tanggung jawab untuk ikut mencerdaskan bangsa, mendidik generasi bangsa dan turut memperjuangkan hak-hak anak usia dini untuk dapat mengenyam pendidikan dan tidak putus sekolah," harap Ibu Adel.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Kemerdekaan RI ke-74, tahun 2019, para pelajar Sekolah Dasar Katolik (SDK) Wolowaru 1, Kabupaten Ende, Jumat (16/8/19), menggelar aneka kegiatan di antaranya pertandingan 'Futsal Dangdut' antar siswa dan siswi yang dibagi dalam beberapa tim.

Kegiatan bernuansa rekreatif ini berlangsung di halaman Sekolah SDK Wolowaru 1 dan disaksikan langsung oleh Kepala Sekolah dan segenap pengajar.

Tampak para pemain baik siswa maupun siswi dari setiap tim, mengenakan kain dan daster sehingga mengundang gelak tawa para siswa dan segenap guru. Selama pertandingan berlangsung, mereka diiringi lagu-lagu dangdut, lagu bernuansa anak-anak, juga lagu-lagu perjuangan. Para siswa-siswi tampak menikmati permainan sambil sesekali bergoyang dangdut. Sementara nama-nama tim diberikan spirit kebangsaan: tim Pancasila, Merah-Putih, Bhineka Tunggal Ika, Garuda, Pemuda-Pemudi, Pahlawan dan tim Merdeka.

Selain pertandingan 'futsal dangdut', kegiatan rekreatif lain yang diinisiasi para pendidik yakni lomba makan keruput dan gigit sendok makan.

Kepala Sekolah SDK Wolowaru 1, Ibu Dorce Adelheit kepada media ini mengatakan bahwa kegiatan fakultatif sekolah ini selain dalam rangka memeriahkan dan memaknai HUT Kemerdekaan RI, juga mengajarkan beberapa nilai dan karakter kepada anak-anak didik.

"Selain pendidikan formal melalui kegiatan belajar-mengajar, anak-anak juga harus diarahkan dan diperkenalkan dengan dunia mereka. Mengajarkan nilai melalui kegiatan yang bersifat rekreatif dan euforia. Anak-anak bisa belajar bagaimana membangun kekompakan tim, berjuang untuk menjadi pemenang, saling percaya serta tidak mudah menyerah dan putus asa," kata Ibu Adel.

Ibu Adel mengajak agar dengan momen Kemerdekaan Bangsa dan kegiatan rekreatif yang diinisiasi tersebut, dapat membangkitkan semangat bagi anak-anak untuk terus mencintai dan menekuni dunia pendidikan, juga tanggung jawab dan dedikasi dari para pendidik untuk terus mengabdi mencerdaskan kehidupan bangsa.

"Momen Kemerdekaan harus dimaknai sebagai tanggung jawab untuk ikut mencerdaskan bangsa, mendidik generasi bangsa, dan turut memperjuangkan hak-hak anak usia dini untuk dapat mengenyam pendidikan dan tidak putus sekolah," harap Ibu Adel.

Sekolah sebagai Rumah yang Ramah

Sementara Pembina Olahraga SDK Wolowaru 1, Papi Fernandes mengatakan bahwa kegiatan ini diinisiasi agar anak-anak tidak merasa jenuh dengan rutinitas belajar-mengajar, juga mengajarkan anak-anak untuk menemukan atmosfer pendidikan yang rekreatif, menggembirakan, serta mengarahkan sekolah sebagai rumah yang ramah dan nyaman bagi mereka.

"Anak-anak harus terus didorong hingga mereka dapat merasakan bahwa sekolah adalah rumah yang ramah dan nyaman bagi mereka. Ini juga sebagai salah satu bentuk tanggung jawab moril lembaga pendidikan dalam mengurangi angka putus sekolah," kata Papi.

Pendidik yang memandu kegiatan, Ius Lawa dan John Peres tampak menikmati suasana bersama anak-anak didik selama kegiatan berlangsung.

Tim putera 'futsal dangdut' Bhineka Tunggal Ika memenangkan pertandingan 3-1 lewat drama adu penalti melawan tim Pemuda-Pemudi.

Sementara tim puteri 'futsal dangdut' Merah-Putih memenangkan pertandingan 4-1 usai mengalahkan tim Pahlawan. 

  

--- Guche Montero

Komentar