Breaking News

KEUANGAN Museum BI Jadi Tuan Rumah Konferensi Museum Uang dan Perbankan Sedunia 04 Sep 2017 08:46

Article image
Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara di Museum BI, Minggu (3/9/2017). (Foto: Ist)
Kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan peran Indonesia dalam dunia museum uang perbankan internasional, sekaligus membawa masukan berharga bagi pengembangan museum di Indonesia.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Museum Bank Indonesia menjadi tuan rumah penyelenggaraan konferensi museum uang dan perbankan tingkat dunia. Konferensi International Committee for Money and Banking Museums (ICOMON) 2017 berlangsung pada 3-6 September 2017.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara, Minggu (3/9/2017) menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan yang baik untuk meningkatkan peran Indonesia dalam dunia museum uang perbankan internasional, sekaligus membawa masukan berharga bagi pengembangan museum di Indonesia.

ICOMON merupakan wadah bagi museum numismatik dan museum perbankan di dunia, untuk berbagi pengalaman dan keahlian mengenai berbagai hal terkait pengelolaan museum, mulai konservasi dan tata pamer hingga manajemen museum.

Untuk meningkatkan kegiatan berbagi pengalaman antaranggota, sejak 1994 ICOMON menyelenggarakan konferensi tahunan yang diadakan di salah satu negara anggota. Penyelenggaraan kali ini merupakan yang kedua kalinya di Asia Pasifik, setelah sebelumnya diselenggarakan di Shanghai pada 2010.

Pada konferensi ICOMON 2017, tema yang diusung adalah “Money and Banking Museums: from Display to Engagement”. Melalui tema tersebut, Bank Indonesia berusaha mengangkat mengenai peran museum dalam meningkatkan keterlibatan masyarakat terhadap sejarah ataupun kebijakan yang disampaikan melalui berbagai tata pamer di museum.

“Dengan kekayaan sejarah bangsa yang tersimpan dalam museum, saat ini museum telah menjadi salah satu media komunikasi yang strategis bagi suatu institusi,” kata Mirza.

Konferensi ICOMON 2017 dihadiri oleh peserta dari 24 negara, baik dari museum bank sentral, museum nonbank sentral, maupun akademisi dan profesional di bidang museum. Pembicara dan moderator konferensi antara lain berasal dari Belanda, Rusia, Yunani, Singapura, dan Siprus.

“Kehadiran para profesional dari mancanegara tersebut juga memberi kesempatan bagi Indonesia untuk menunjukkan kekayaan budaya dan sejarah bangsa kepada dunia internasional,” imbuhnya.

--- Sandy Javia

Komentar