Breaking News

INTERNASIONAL Palestina Tolak Rencana “Kesepakatan Abadi” Presiden Trump 29 Jan 2020 15:05

Article image
Presiden Palestina Mahmoud Abbas. (Foto: DPA)
Hubungan Palestina dan AS memburuk setelah AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada dua tahun lalu dan kemudian memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem.

RAMALLAH, IndonesiaSatu.co -- Presiden Palestina Mahmoud Abbas secara tegas menolak rencana perdamaian Timur Tengah yang diumumkan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Selasa (28/1/2020).

Dilansir Spiegel Online, Rabu (29/1/2020), dalam konferensi pers di Kota Ramallah, Tepi Barat, Abbas Abbas menegaskan, rencana perdamaian tersebut sangat merugikan Palestina dan sangat berpihak pada Israel.

Pada kesempatan yang sama ia mengatakan, Palestina tetap berkomitmen untuk terus berupaya mewujudkan Ibu Kota di Yerusalem Timur dan mengakhiri kekuasaan Israel.

“Setelah omong kosong yang kami dengar hari ini, kami mengatakan seribu kata tidak untuk hal busuk yang disebut sebagai Kesepakatan Abad ini,” tegasnya seperti dikutip dari Spiegel.de, Rabu (29/1/2020).

Rencana Trump antara lain akan membentuk sebuah negara Palestina di sebagian wilayah Tepi Barat, tetapi memungkinkan Israel menguasai permukiman di wilayah pendudukan.

Rancangan tersebut juga memungkinkan Palestina mendirikan ibu kota di pinggiran Yerusalem Timur, namun sebagian besar kota tersebut berada di bawah kendali Israel.

“Kami tidak akan berlutut dan tidak akan menyerah,” ungkap Abbas.

Ia menambahkan, Palestina akan menentang rencana itu “lewat cara-cara damai dan bermartabat.”

Abbas juga melakukan pertemuan darurat dengan faksi-faksi Palestina, termasuk Hamas, untuk membahas tanggapan terpadu dan penolakan terhadap rencana perdamaian Timur Tengah yang digagas Trump.

Hubungan Palestina dan AS memburuk setelah AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel pada dua tahun lalu dan kemudian memindahkan Kedutaan Besar AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Palestina kemudian memutuskan seluruh kontak dengan pemerintah Trump.

Sementara itu, penolakan terhadap rencana AS juga dilancarkan oleh warga Palestina dengan turun ke jalan dan membakar ban serta foto-foto Presiden Trump dan Perdana Menteri Israel Netanyahu.

--- Rikard Mosa Dhae