Breaking News

REGIONAL Peduli Berantas DBD, PMKRI Maumere 'Jaring Ikan Kepala Timah' 13 Mar 2020 15:20

Article image
Aktivis PMKRI sedang menjaring ikan kepala timah sebagai penakluk jentik nyamuk dan endemik malaria guna mencegah wabah DBD.(Foto: Dok. PMKRI Maumere)
Yuni mengatakan bahwa gerakan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam menyikapi wabah DBD di Kabupaten Sikka yang sudah dalam zona Kejadian Luar Biasa (KLB).

MAUMERE, IndonesiaSatu.co-- Puluhan aktivis Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Maumere, Santo Thomas Morus, Jumat (13/3/20) menjaring ikan kepala timah yang dibudidaya khusus oleh YASPEM Maumere, di antaranya di Kelurahan Wairotang, Kecamatan Alok Timur, Kabupaten Sikka.

Kegiatan tersebut dilakukan bersama para aparat desa dan masyarakat setempat.

Tokoh muda asal Desa Watugong, Yos Bajo, selaku penggagas dan juga penggiat budidaya ikan kepala timah, saat dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa sejauh informasi dan arahan dari YASPEM Maumere, jenis ikan kepala timah sangat efektif dalam memberantas jentik nyamuk dan endemik (larva, red) malaria yang menyebabkan Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Ketika mendapat informasi dari YASPEM, dua minggu lalu saya berinisiatif membudidayakan 50 ekor ikan kepala timah. Hari ini, bersama adik-adik PMKRI, kami kembali menjaring ikan tersebut untuk selanjutnya dibagikan ke setiap rumah yang ada di Desa Watugong, sekitar 6-8 ekor setiap rumah," ungkap Yos yang juga Anggota Penyatu PMKRI Maumere ini.

Yos mengaku, aksi tersebut dilakukannya mengingat Desa Watugong termasuk zona rawan DBD yang menempati posisi kedua di Kabupaten Sikka dengan jumlah 32 kasus dan dua pasien meninggal dunia.

"Sejak wabah ini mulai merebak, sebelumnya kami telah melakukan upaya pencegahan melalui penaburan bubuk jenis BTI dan kaporit. Aksi hari ini juga sebagai bentuk upaya pencegahan yang konkrit dilakukan bersama adik-adik PMKRI. Upaya pencegahan harus menjadi tanggung jawab dan kesadaran bersama semua pihak, selain tindakan penanganan oleh pihak medis maupun dinas-sinas terkait," ungkapnya.

Gerakan Bersama Berantas DBD

Ketua Presidium PMKRI Cabang Maumere, Yuni Bara, sesuai rilis media oleh Presidium Pengembangan Organisasi (PPO), Yakobus Tonce Horang, mengatakan bahwa gerakan ini sebagai wujud kepedulian dan tanggung jawab bersama dalam menyikapi wabah DBD di Kabupaten Sikka yang sudah dalam zona Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Ini sebagai bentuk kepedulian nyata di tengah keprihatinan wabah DBD di Kabupaten Sikka dengan jumlah kasus tertinggi di NTT yakni 1.216 kasus, 14 korban jiwa dan 130 pasien sedang menjalani perawatan. Kondisi ini butuh kesadaran dan tanggung jawab bersama sehingga mampu keluar dari zona merah DBD ini," kata Yuni yang juga terlibat langsung dalam kegiatan tersebut.

Senada Yuni, Presidium Gerakan Kemasyarakatan (Germas), Rintoanus Nong Pango, mengaku tindakan responsif ini sebagai bagian dari keterlibatan PMKRI Cabang Maumere di tengah kondisi sosial yang terjadi di Kabupaten Sikka terutam dalam menyikapi wabah DBD.

"Bersama pemerintah daerah melalui dinas dan OPD terkait dan masyarakat, PMKRI siap mendukung apa pun bentuk gerakan pemberantasan DBD, baik langkah pencegahan maupun penanganan," komit Germas.

Rinto juga menerangkan bahwa, selain kegiatan yang dilakukan tersebut, sejauh ini PMKRI juga terlibat aktif dalam gerakan sosial 'Jumat Bersih' bersama warga di sekitar Margasiswa maupun mendukung gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) sebagaimana instruksi Bupati Sikka, Robby Idong.

"Prinsipnya, PMKRI siap terlibat aktif dalam setiap bentuk gerakan sosial kemasyarakatan yang mendukung pemenuhan hak-hak masyarakat termasuk di bidang kesehatan. Mari menyikapi DBD ini sebagai bencana bersama," tandas Rinto.

--- Guche Montero

Komentar