Breaking News

REGIONAL Pertanyakan Kualitas Pekerjaan Jalan Dalam Kota, Anggota DPRD Ende Minta BPK Lakukan Audit 07 Feb 2020 08:59

Article image
Kondisi kerusakan salah satu ruas jalan dalam kota Ende yang baru selesai dikerjakan kontraktor pelaksana. (Foto: Djolan Rinda)
Bento meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melakukan audit sehingga dapat diketahui secara terang-benderang masalah kerusakan yang terjadi dan kualitas dari pekerjaan jalan tersebut.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Ende, Mahmud Bento Djegha menyampaikan kekecewaan terhadap kualitas pekerjaan jalan dalam wilayah Kota Ende.

"Sangat tidak masuk akal, ruas jalan yang baru dikerjakan sudah kembali rusak ini. Kita patut menduga dan mempertanyakan kepada Dinas Pekerjaan Umum (PU) sebagai kuasa pengguna anggaran, bentuk pengawasan seperti apa?" ungkap Bento, Selasa (4/2/20) seperti dilansir kumparan.com.

Anggota Dewan dari Fraksi Demokrat ini meminta Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) untuk segera melakukan audit sehingga dapat diketahui secara terang-benderang masalah kerusakan yang terjadi dan kualitas dari pekerjaan jalan tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Ende ini membandingkan dengan ruas jalan yang menjadi langganan banjir setiap tahun seperti jalan Achmad Yani dan jalan Gatot Subroto, namun kondisi aspalnya tidak mengalami kerusakan.

"Nanti kita akan meminta penjelasan Dinas PU melalui pandangan fraksi dan rapat gabungan dengan pemerintah," katanya.

Diketahui, pada Tahun Anggaran 2019, Pemerintah Kabupaten Ende mengalokasikan anggaran puluhan miliar Rupiah untuk pembenahan infrastruktur jalan dalam kota Ende seperti di ruas jalan WZ. Yohanes, ruas jalan Pattimura, ruas jalan Diponegoro dan ruas jalan Melati.

Namun, jalan yang baru dikerjakan, sudah mengalami kerusakan. Kondisi kerusakan ini terlihat seperti di ruas jalan Melati yang baru dikerjakan oleh kontraktor pelaksana, namun sudah dua kali mengalami kerusakan akibat kikisan air hujan.

Saluran Tersumbat

Sementara Direktur PT. Yeti Darmawan, Sonny, secara terpisah mengatakan bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh debit air yang masuk di seluruh badan jalan dan tidak bisa ditampung. Apalagi dengan adanya tumpukan sampah sehingga tekanan air besar dan bisa menembus pori-pori aspal.

"Pengamatan saya lebih karena debit air yg masuk ke saluran di jalan Melati dari LP, El tari, jalan Baru dari Unflor, Melati Atas, tidak bisa ditampung. Belum lagi adanya sampah-sampah besar seperti batang pohon, batang pisang, ikut menyumbat saluran. Sehingga air meluap ke badan jalan dan tekanan air yang besar mampu menembus pori-pori lapisan aspal dan merusaknya. Ini bisa terjadi," jelas Sonny.

Dirinya menjelaskan terkait dengan kerusakan tersebut karena saat ini masih dalam masa pelaksanaan, akan menjadi tanggung jawab rekanan.

"Karena masih dalam masa pelaksanaan, masa denda 150 hari kalender, kami tetap berkewajiban memperbaiki. Ini bukan karena mutu aspalnya yang rendah, ini yang sekarang. Jadi jangan disalahartikan. Kemarin sudah diperbaiki kembali," ungkap Sonny.

Ia menambahkan untuk konstruksi pada lubang raam, sudah diubah dari menggunakan campuran spesi, sekarang menggunakan campuran beton agar tidak terjadi kerusakan lagi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Ende, Fransiskus Lewang mengatakan bahwa kerusakan jalan ini dikarenakan luapan air dari selokan akibat tumpukan sampah.

"Ini karena luapan air dari selokan akibat tumpukan sampah. Sekarang sudah diperbaiki," timpalnya. 

--- Guche Montero

Komentar