Breaking News

GAYA HIDUP Perut Buncit Berisiko Tinggi Sebabkan Impotensi Bagi Kaum Pria 23 Jul 2019 08:53

Article image
Ilustrasi pria dengan perut buncit. (Foto: kompas.com)
Sebuah penelitian menunjukkan kelebihan berat badan terutama adanya tumpukan lemak di perut dapat menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi.

BAGI masyarakat tradisional, perut buncit atau gendut bukan masalah. Orang gendut diidentikkan dengan kemakmuran. Orang gendut dipandang lebih dewasa, matang, dan berwibawa.

Di era modern, perut buncit tidak lagi dianggap sebagai simbol kemakmuran. Selain tidak sedap dipandang mata, di balik perut buncit tersimpan berbagai penyakit. Karena itu, tidaklah mengherankan orang berloma-lomba mencari jenis olahraga yang dapat menghasilkan perut ramping dengan enam kotak (six packs).

Salah satu masalah yang dapat timbul dari adanya perut buncit bagi kaum pria adalah impotensi atau berkurangnya daya seksual.

Sebuah penelitian menunjukkan kelebihan berat badan terutama adanya tumpukan lemak di perut dapat menyebabkan impotensi atau disfungsi ereksi.

Saat banyak lemak berada di perut, kemampuan tubuh untuk memasok darah ke penis akan menurun dan dapat menyebabkan produksi testosteron menurun drastis.

Seorang profesor urologi di University of Minnesota, di Minneapolis, Kevin Billups, MD didatangi pasien dengan disfungsi ereksi. Ia pun meminta pasien tersebut untuk berdiri dan memandangi perutnya.

"Jika Anda tidak bisa melihat penis Anda, itu sebuah masalah," katanya dikutip dari CNN seperti dikutip detik.com.

Ereksi terjadi ketika pembuluh darah yang mengarah ke penis membesar dan menyebabkannya terisi dengan darah. Proses ini dimulai ketika lapisan dalam pembuluh atau disebut endotelium melepaskan nitrat oksida, sebuah molekul yang memberi sinyal otot-otot di sekitarnya untuk rileks.

Dan ketika endotelium tidak berfungsi dengan baik, penis mungkin tidak mendapatkan cukup darah untuk memproduksi atau mempertahankan ereksi.

"Sebuah ereksi pada dasarnya adalah peristiwa kardiovaskular. Jika aliran darah tidak bisa meningkat karena pembuluh darah tidak bisa melebar secara normal, maka ada penurunan fungsi ereksi," jelas Robert A. Kloner, MD, seorang ahli jantung dan profesor kedokteran di Keck School of Medicine, University of Southern California, di Los Angeles.

--- Simon Leya

Komentar