Breaking News

NASIONAL Presiden Ingatkan Santri Jaga Silaturahmi Antar Umat Beragama 13 Aug 2017 15:47

Article image
Presiden Jokowi melakukan prosesi peletakan batu pertama di lokasi pembangunan masjid dan asrama Pondok Pesantren Nurul Islam. (Foto: Biro Pers Istana)
Presiden berpesan kepada para santri untuk terus menjaga tali silaturahmi antar umat beragama di seluruh Tanah Air.

JEMBER, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo mengunjungi Pondok Pesantren Nurul Islam, Kelurahan Antirogo, Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur, Sabtu (12/8/2017).

Saat tiba di pondok pesantren tersebut, Presiden disambut langsung oleh K.H. Muhyiddin Abdusshomad, Pimpinan Pondok Pesantren Nurul Islam. Ribuan santri juga turut antusias menyambut kedatangan Presiden.

Bahkan salah satu santri yang bernama Dalila, berkesempatan untuk membacakan puisi di hadapan Kepala Negara. Puisi tersebut memang dibuat khusus sebagai harapan dan doa untuk Presiden Joko Widodo.

Atas keberaniannya tersebut, Presiden memberikan hadiah sepeda untuk Dalila. Sejumlah santri lain yang dapat menjawab pertanyaan dari Presiden pun turut mendapatkan hadiah sepeda.

"Sepeda yang saya berikan itu bukan sepeda biasa. Karena sepedanya khusus dan diberikan tulisan di situ ada tulisannya 'Hadiah Presiden Jokowi'," ujar Presiden.

Tak lupa, Presiden berpesan kepada para santri untuk terus menjaga tali silaturahmi antar umat beragama di seluruh Tanah Air. Hal ini dilakukan guna membantu pemerintah dalam menjaga persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

"Inilah yang terus akan saya ingatkan di mana pun saya berada. Negara ini, negara Indonesia ini negara besar. Kita harus rukun, kita harus bersatu. Kita ini bersaudara," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden.

Dalam kesempatan tersebut, Presiden juga melakukan prosesi peletakan batu pertama di lokasi pembangunan masjid dan asrama Pondok Pesantren Nurul Islam.

Turut mendampingi Presiden dalam acara tersebut di antaranya Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki dan Gubernur Jawa Timur Soekarwo.

 

 

---

Komentar