Breaking News

NASIONAL Presiden Lantik Agum Gumelar Jadi Wantimpres 17 Jan 2018 14:44

Article image
Anggota Wantimpres Agum Gumelar. (Foto: Ist)
Agum Gumelar yang dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12/P/2018 menggantikan almarhum Hasyim Muzadi, mendapatkan hak dan fasilitas setingkat menteri.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan di jajaran pejabat tinggi negara, Rabu (17/1/2018) pagi. Melalui upacara yang diselenggarakan di Istana Negara, Jakarta, Presiden Jokowi melantik Agum Gumelar sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden.

Agum Gumelar yang dilantik sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 12/P/2018 menggantikan almarhum Hasyim Muzadi, mendapatkan hak dan fasilitas setingkat menteri.

Pelantikan para pejabat Negara baru tersebut dihadiri oleh Presiden Kelima RI Megawati Soekarnoputri, Wakil Presiden Jusuf Kalla, Menko Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan, Mensesneg Pratikno, Menlu Retno Marsudi, Seskab Pramono Anung, Menkes Nila F. Moeloek, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang, Jaksa Agung Prasetyo, Panglima TNI Hadi Tjahjanto, dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian. 

Agum Gumelar adalah mantan komandan Kopasus yang lahir di Tasikmalaya, Jawa Barat, pada17 Desember 1945. Agum juga dikenal sebagai mantan jenderal yang terkenal aktif pula di posisi-posisi eksekutif. Kecerdasannya membuatnya dipercaya untuk menakhkodai berbagai macam organisasi.

Tidak hanya terkenal sebagai pejabat militer yang aktif membangun kedekatan dengan partai politik. Agum Gumelar juga terkenal sebagai pria yang berwawasan gender. Ia diketahui aktif dalam gerakan aktivis perempuan. Ketika masa kepemimpinan Presiden Habibie, Presidium Aliansi Perempuan dalam suatu rapat pembentukan kabinet menyatakan mewakili kaum perempuan sebagai organisasi independen mencoba memberikan alternatif pilihan susunan kabinet yang berwawasan gender. Pada susunan tersebut, nama Agum Gumelar disebut sebagai satu-satunya perwira tinggi militer yang diajukan sebagai Panglima ABRI. Itu artinya kepercayaan aliansi perempuan ini amat tinggi terhadap Agum Gumelar.

Tugas terakhirnya di bidang militer ialah memimpin Kodam Waribuana VII, sebab tahun 1998 ia kembali ke Jakarta dan mencalonkan diri sebagia Gubernur Lemhanas. Sejak itu ia pensiun dari dunia militer.

Kariernya di bidang politik cukup cemerlang setelah masa reformasi melengserkan Presiden Soeharto. Pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid, Agum Gumelar dipercaya membidangi sektor perhubungan dengan menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia, periode 26 Oktober 1999 sampai 1 Juni 2001. Keberadaannya di bidang eksekutif pada masa kepemimpinan Presiden Abdurrahman Wahid bergeser menjadi Menteri Koordinasi Bidang Politik, Sosial, dan Keamanan Republik Indonesia, periode 1 Juni 2001 sampai 9 Agustus 2001. Sebelumnya, posisi ini dijabat oleh Susilo Bambang Yudhoyono. Saat Gus Dur lengser, ia masih menjabat sebagai Menteri Perhubungan Indonesia di bawah kepemimpinan Megawati Soekarnoputri.

--- Redem Kono

Komentar