Breaking News

HUNIAN Proyek Apartemen Bintara Residence Diprotes Warga 31 Oct 2016 09:25

Article image
Protes warga perumahan Griya Bintara Indah bekasi terhadap pembangunan apertemen Bintara Residence. (Foto: ist)
"Kami menolak rencana pembangunan apartemen ini karena, lahan yang digunakan adalah tanah resapan air dan tanah fasos fasum warga…”

BEKASI, IndonesiaSatu.co -- Rencana pembangunan Apartemen Bintara Residence, Bekasi, mendapat protes warga karena dibangun di atas daerah resapan air. Protes itu dilakukan ratusan warga Perumahan Griya Bintara Indah, Bintara, Bekasi Barat, Kota Bekasi, melalui unjuk rasa di depan gerbang perumahannya, Minggu (30/10/2016).

Alasan penolakan warga adalah gedung apartemen yang akan dibangun di jalan Terusan I Gusti Ngurah Rai, Kota Bekasi (samping Indogrosir), menggunakan tanah resapan air dan lahan fasos fasum milik warga seluas 2.800 meter persegi.

"Kami menolak rencana pembangunan apartemen ini karena, lahan yang digunakan adalah tanah resapan air dan tanah fasos fasum warga. Kalau mereka tetap membangun gedung apartemen, kami khawatir daerah kami jadi banjir," kata salah satu perwakilan warga, Randy Saragih.

Menurutnya, bukan kali ini saja pihaknya dan warga melakukan aksi penolakan terhadap pembangunan apartemen tersebut. Namun, sudah satu tahun yang lalu bahkan dengan membuat surat untuk ditujukan ke pihak pemerintah Kota Bekasi.

"Penolakan ini sudah kami lakukan sejak satu tahun, dan sudah juga kami buat surat mulai dari Lurah sampai ke Walikota. Tapi sepertinya, keluhan kami tak digubris oleh mereka semua," ujarnya.

Hal ini, diakui Randy, setelah pihaknya mengetahui kalau pihak pengembang apartemen yakni, PT Jakarta Cipta Utama akhir-akhir ini diketahui sedang memasarkan setiap unit apartemen Bintara Residence yang masih dalam rencana pembangunannya di gerbang perumahan warga tersebut.

"Ada warga yang lihat marketing Apartemen pasarkan unit apartemennya dengan menyebarkan brosur di mal-mal Bekasi. Artinya, mereka memiliki jaminan kalau bangunan ini akan tetap berdiri. Dan kami tak akan pernah setuju," ujar Randy.

Lebih lanjut, Randy menjelaskan pembangunan apartemen ini rencananya akan berada di tanah seluas 15.500 meter persegi dengan di antaranya merupakan lahan fasos fasum di wilayahnya. Dan bangunan itu pun bakal dibuat sebanyak 3 tower dengan tinggi 26 lantai, dengan jumlah 2400 unit apartemen.

"Aksi penolakan kami akan terus dilakukan dan kalaupun tak dapat tanggapan, kami akan menggelar lagi dengan jumlah massa yang lebih banyak lagi," katanya.

--- Sandy Javia

Komentar