Breaking News

GAYA HIDUP Riset: Diet Karbohidrat Malah Bisa Perpendek Usia 27 Oct 2018 10:35

Article image
Ilustrasi menu diet karbohidrat. (Foto: Wise Jug)
Berdasarkan temuan tersebut peneliti menarik kesimpulan, idealnya seseorang mengonsumsi karbohidrat sebanyak rata-rata 50%. Dengan jumlah itu, orang yang berusia 50 tahun diprediksi hidup 33 tahun lagi.

DIET karbohidrat saat ini sedang menjadi trend. Banyak orang menyalahkan panganan berkarbohidrat seperti nasi menjadi biang dari kegemukan atau diabetes. Karena itu, jalan terbaik untuk mengurangi bobot tubuh adalah dengan mengurangi bahkan tidak sama sekali mengonsumsi makanan dengan kandungan karbohidrat.

Padahal ada banyak faktor yang menyebabkan seseorang menjadi gemuk, seperti kurang gerak atau kelebihan tidur. Jadi, karbohidrat bukan satu-satunya penyebab kegemukan.

Para ahli berpendapat karbohidrat merupakan makronutrien penting yang dibutuhkan tubuh untuk menjalani fungsinya. Seseorang yang kekurangan karbohidrat dikatakan dapat mengalami kelelahan, kurang fokus, masalah metabolism, dan lainnya.

Tapi lebih dari itu, seperti dikutip dari okezone.com (21/10/2018), sebuah penelitian baru mengungkapkan bila tidak mengonsumsi karbohidrat dapat memperpendek jangka hidup alias usia. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Lancet Public Health itu melibatkan 15.400 orang. Mereka diminta untuk mengisi kuesioner tentang makanan dan minuman yang dikonsumsi beserta ukuran porsinya.

Para peneliti kemudian mengikuti kelompok orang ini selama 25 tahun. Hasilnya, peserta penelitian yang mendapatkan 50-55% energi dari karbohidrat dalam konsumsi sehari-hari memiliki risiko kematian yang lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi karbohidrat terlalu rendah maupun terlalu tinggi. Sebaliknya, mereka yang mengonsumi kurang dari 40% atau lebih dari 70% karbohidrat dari konsumsi sehari-hari risiko kematiannya lebih tinggi,

Berdasarkan temuan tersebut peneliti menarik kesimpulan, idealnya seseorang mengonsumsi karbohidrat sebanyak rata-rata 50%. Dengan jumlah itu, orang yang berusia 50 tahun diprediksi hidup 33 tahun lagi. Empat tahun lebih lama dibanding mereka yang menjalani diet rendah karbohidrat dan satu tahun lebih lama daripada mereka yang menjalani diet karbohidrat tinggi.

“Diet rendah karbohidrat yang menggantikan karbohidrat dengan protein atau lemak sering dipilih masyarakat sebagai strategi penurunan berat badan dan kesehatan. Namun, data kami menunjukkan sebaliknya. Diet rendah karbohidrat mungkin terkait dengan rentang hidup yang lebih pendek secara keseluruhan,” ungkap salah seorang peneliti, Dr Sara Seidelmann seperti yang dikutip dari Evening Standard, Selasa (21/8/2018).

Lebih lanjut Dr Sara menjelaskan kondisi sebaliknya yang bisa terjadi.

“Jika seseorang memilih untuk mengikuti diet rendah karbohidrat, maka mengganti karbohidrat dengan lebih banyak lemak dan protein nabati mungkin dapat membuat tubuhnya sehat dalam jangka panjang termasuk di masa tuanya,” pungkasnya.

--- Simon Leya

Komentar