Breaking News

PENDIDIKAN STPM Santa Ursula Ende Kukuhkan 148 Sarjana 19 Nov 2019 10:16

Article image
Para wisudawan-wisudawati STPM Santa Ursula Ende usai dikukuhkan menjadi Sarjana. (Foto: Oyen)
"Menjadi harapan dan kerinduan agar kami juga mendapat kepercayaan untuk bersama masyarakat membangun Desa, sehingga ilmu yang kami peroleh dapat diterapkan di Desa," harap Ardus.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat (STPM) Santa Ursula Ende, Sabtu (16/11/19) melalui Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda Sarjana, berhasil mengukuhkan 148 wisudawan-wisudawati dari program Strata 1 (S1) Jurusan Ilmu Sosial (Sosiatri) dan jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan I pertama.

Acara Wisuda yang mengusung tema “Menjadi Dinamisator Dalam Pembaharuan Desa” ini berlangsung di Graha Ristella, jalan El Tari Ende.

Adapun dari 148 wisudawan, sebanyak 142 wisudawan berasal dari program S1 Jurusan Sosiatri dan 6 wisudawan berasal dari jurusan Ilmu Pemerintahan angkatan pertama.

Lulusan terbaik dengan Indeks Prestasi tertinggi dan lulus tercepat diraih oleh Sr. Pricilla, OSF.

Ketua I Pusat Yayasan Pendidikan Ursulin, Sr Ferdinanda Ngao, OSU, dalam sambutannya mengajak para wisudawan agar memiliki motivasi untuk selalu berprestasi (achievement motivation). Selain itu, para wisudawan juga harus menjadi penggerak yang memiliki pola pikir kreatif dan inovatif, selalu berpikir out of the box serta mampu membawa hasil yang bermanfaat bagi banyak orang.

“Jangan lupa untuk selalu memiliki critical thinking, membangun pola pikir yang fleksibel, kemampuan beradaptasi untuk menjawab berbagai jenis tantangan. Kita harus memberdayakan bukan memperdayakan. Berusaha untuk menjadi pemimpin yang melayani dan memberdayakan,” tegas Sr Ferdinanda.

Diterangkan bahwa selain dedikasi melalui Kampus STPM Santa Ursula, para Suster Ursulin di Komunitas Ende juga melayani kaum muda melalui kerasulan asrama. Terdapat du asrama Putri Santa Ursula untuk siswi SMP Santa Ursula Ende dan Asrama Putri Santa Angela untuk siswi SMA/SMK.

Sementara perwakilan Kopertis Wilayah VIII Regio Nusra-Bali, Danang, dalam sambutannya mengajak para wisudawan untuk siap menjawabi tuntutan dunia kerja di era revolusi industri 4.0.

"Kita menyaksikan begitu cepatnya perkembangan dewasa ini dengan segala tuntutan teknologi dan industri yang sedemikian canggih. Jangan sampai kita tertinggal. Adik-adik para wisudawan harus berani membuktikan diri bahwa anda siap bekerja di mana saja. Anda harus siap menjadi pembaharu di tengah masyarakat," kata Danang.

Di sela-sela acara foto bersama, kepada media ini Leonardus Sawa Dala mengaku bangga dan bahagia atas gelar Sarjana yang telah diemban. Meski demikian, Ia menilai tantangan dunia kerja kini bergeser ke para tenaga terdidik (lulusan Sarjana).

"Setiap tahun, ada ribuan tenaga Sarjana yang diwisuda, dan hanya sebagian yang langsung mendapat pekerjaan, sementara yang lain masih menganggur. Ini tentu menjadi tantangan serius ke depan. Saya berniat agar Ijazah Sarjana dapat bermanfaat sebagai bekal untuk terjun ke dunia kerja," niat Ardus.

Putra bungsu dari lima bersaudara dari pasangan orang tua petani Martinus Juki (Alm) dan Theresia Wea ini berharap agar bekal ilmu pembangunan masyarakat yang telah digeluti dapat berguna ketika dirinya memilih 'pulang kampung' untuk membangun Desa.

"Sesuai pengalaman di Desa Kobaleba, kecamatan Maukaro, ada beberapa tenaga Sarjana lulusan STPM yang belum cukup mendapat kepercayaan untuk bekerja di Desa baik sebagai perangkat Desa, BPD maupun Kepala Desa. Ini tentu menjadi harapan dan kerinduan agar kami juga mendapat kepercayaan untuk bersama masyarakat membangun Desa, sehingga ilmu yang kami peroleh dapat diterapkan di Desa," harap Ardus.

Harapan senada diungkapkan oleh empat wisudawan lain dari Desa Kobaleba, Gusty, Arles, Sutri dan Siska.

"Semoga kami yang telah dipercayakan oleh orang tua untuk menimba ilmu di bangku kuliah, juga mendapat kepercayaan dari masyarakat untuk membangun dan memajukan Desa. Jangan sampai kami justru dijadikan pengangguran baru di kampung. Kami mampu berbuat sesuatu untuk Desa ketika kami diberi ruang untuk bekerja dan mengabdi di Desa," komit Sutri dan Siska.

--- Guche Montero

Komentar