Breaking News

REGIONAL Tanggapi KLB DBD, Pemkab Sikka Siapkan Anggaran Dua Miliar 27 Jan 2020 17:07

Article image
Bupati Sikka, Fransiskus R Diogo (kiri) saat melakukan kunjungan untuk melihat kondisi warga yang terserang penyakit DBD di RSUD TC Hilers Maumere. (Foto: kupang.antaranews.com)
"Ini persoalan serius (KLB, red) yang mesti ditanggapi secara luar biasa. Diharapkan, anggaran besar ini dapat tepat sasaran dan menjawabi persoalan yang ada," tandas Manto.

MAUMERE, IndondonesiaSatu.co-- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sikka telah menyiapkan anggaran sebesar Rp.2 miliar untuk penanganan Kejadian Luar Biasa (KLB) Deman Berdarah Dengue (DBD) di kabupaten Sikka.

Hal itu disampaikan oleh Bupati Sikka, Fransiskus Roberto Diogo melalui Kabag Humas Protokol Setda Sikka, Very Awales di Kantor Bupati Sikka, Senin (27/1/20) pagi.

Dikatakan Awales, dari dana sebesar Rp 2 Miliar yang dialokasikan tersebut, akan dibagi untuk penanganan pasien DBD di RSUD TC.Hilers Maumere sebesar Rp 1 miliar, Rp.500 juta di RS Santo Gabriel Kewapante dan Rp.500 juta untuk penanganan pasien di RS Lela.

"Anggaran Rp 2 miliar yang dialokasikan untuk penanganan DBD diambil dari pos anggaran tak terduga Pemkab Sikka. Sementara, dari BPJS tidak menalangi untuk penanganan KLB DBD sehingga Pemkab mengalokasikan tambahan anggaran 2 miliar," jelas Awales seperti dilansir Kumparan.com.

Ia juga menyampaikan bahwa saat ini jumlah warga Sikka yang terserang DBD mencapai 224 orang, dengan kasus tertinggi terjadi di Kecamatan Magepanda, Alok Barat dan Kecamatan Alok Timur.

"DBD sudah menyebar di 19 kecamatan, yang belum hanya 2 kecamatan yakni Palue dan Waiblama," jelasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa untuk penanganan DBD, Pemkab Sikka juga telah berkordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi untuk pengiriman dokter ahli ke Sikka guna membantu penanganan DBD.

"Saat ini sangat genting. Dua rumah sakit swasta, pasien DBD sudah mencapai 50 persen. Besok, dokter ahli dari Provinsi datang ke Sikka guna membantu penanganan DBD," katanya.

Dukung Langkah Responsif Pemerintah

Dikonfirmasi media ini, Anggota DPRD Sikka, Yoseph Karimanto Eri mengatakan mengapresiasi dan mendukung langkah responsif pemerintah (Pemkab) Sikka dalam menyikapi wabah DBD dengan menyiapkan anggaran dari pos tak terduga.

"Karena sudah termasuk kategori Kejadian Luar Biasa (KLB), maka langkah pemerintah dengan menyiapkan anggaran senilai Rp 2 Miliar sudah tepat. Ini yang harus didukung karena menyangkut kesehatan masyarakat kabupaten Sikka sehingga dapat ditangani secara intensif," kata Manto.

Politisi Partai PKB ini menegaskan bahwa dengan anggaran tersebut, tentu selain tindakan penanganan (kuratif), juga tindakan pencegahan lanjutan terhadap wabah penyakit menular ini.

"Ini langkah responsif pemerintah terhadap kesehatan masyarakat yang sekarang mengalami DBD dengan angka pasien yang tergolong tingggi. Selain upaya penanganan, tentu anggaran tersebut dapat digunakan untuk tindakan pencegahan lanjutan. Ini persoalan serius (KLB, red) yang mesti ditanggapi secara luar biasa. Diharapkan, anggaran besar ini dapat tepat sasaran dan menjawabi persoalan yang ada," tandas anggota penyatu PMKRI Cabang Maumere ini.

--- Guche Montero

Komentar