Breaking News

POLITIK TGB Soal Dukungan Kepada Jokowi: Ini Pandangan Pribadi Saya 09 Jul 2018 16:24

Article image
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Gubernur NTB, TGB Zainul Majdi (kanan) berziarah di makam Pahlawan Nasional Maulana Syekh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Majid di Ponpes NW Pancor, Lombok Timur, NTB, Kamis (23/11). (Foto: kompas.com)
TGB mengaku serius mencermati kerja Jokowi dalam empat tahun terakhir. Hasil pengamatannya, konsistensi Jokowi dalam pemerataan pembangunan menjadi poin penting.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Dukungan Gubernur NTB Tuan Guru Bajang (TGB) Zanul Majdi kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam Pilpres 2019 terus menuai polemik. Pasalnya, politisi Partai Demokrat tersebut pada Pilpres 2014, TGB masuk dalam Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla.

Ada yang berspekulasi antara TGB sudah terjadi deal-deal politik dan tawar-menawar jabatan. Sebaliknya, TGB dengan tegas mengaku, tidak ada kesepakatan apapun terkait dukungannya terhadap Jokowi. Sebaliknya, dukungannya kepada Jokowi merupakan hasil pencermatannya terhadap kerja Jokowi dalam empat tahun terakhir.

"Sampai sekarang sama sekali tidak ada deal-deal apapun. Saya tidak pernah bicara jabatan dengan Presiden (Jokowi), dengan orang-orang dekat Presiden, dengan siapapun," kata TGB seperti dilansir kompas.com (9/7/2018).

"Saya memang merasa di titik ini saya harus bersuara menyampaikan pandangan saya dan saya menekankan ini pandangan pribadi saya," tambah dia.

Pada Pilpres 2014, TGB masuk dalam Tim Sukses pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa melawan Jokowi-Jusuf Kalla. Ia menolak jika dirinya disebut membelot. Menurut dia, begitu Pilpres 2014 selesai, maka semuanya selesai.

"Dari 2014 sampai 2018 ada empat untuk saya melihat dan mencermati bagaimana pememimpin nasional menjalankan visi misi dan pembangunan di seluruh Indonesia," ujar dia.

TGB mengaku serius mencermati kerja Jokowi dalam empat tahun terakhir. Hasil pengamatannya, konsistensi Jokowi dalam pemerataan pembangunan menjadi poin penting.

"Ada konsistensi untuk memperhatikan sisi-sisi yang secara kalkulasi ekonomi tidak langsung berdampak pada ekonomi Indonesia. Artinya tidak terlalu besar berdampak," ujar TGB.

TGB memberi contoh, pembangunan di kawasan Indonesia timur. Dari segi biaya, kata dia, pembangunan yang dilakukan selama ini menghabiskan anggaran yang sangat besar.

"Tapi belum tentu kemanfaatan ekonomi, sumbangan ekonominya ke Indonesia, perekonomian nasional setara dengan apa yang dikeluarkan pemerintah. Walaupun demikian, itu dilakukan dan itu konsisten," ujar TGB.

"Tidak hanya di NTB, bagaimana beliau bolak-balik ke Papua memonitor pembangunan yang berjalan di sana," tambah Ketua DPD Demokrat NTB tersebut.

--- Simon Leya

Komentar