Breaking News

INTERNASIONAL Tiga Negara Besar Eropa Serukan Dialog AS-Iran 15 Jul 2019 14:03

Article image
Presiden Prancis Emmanuel Macron dan Kanselir Jerman Angela Merkel bersalaman jelang upacara Peringatan Hari Bastile 2019 di Paris. (Foto: DPA)
Hubungan AS dan Iran memburuk dalam beberapa pekan terakhir karena program nuklir Iran dan pengerahan pasukan AS ke kawasan Teluk.

PARIS, IndonesiaSatu.co -- Pemerintah Prancis, Jerman, dan Inggris menyerukan dialog untuk mengakhiri ketegangan hubungan Amerika Serikat (AS) dan Iran terkait program nuklir Iran.

Seperti disitir dari Bild Online, Senin (15/7/2019), seruan bersama itu disampaikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron, Kanselir Jerman Angela Merkel, dan perwakilan Inggris David Lidington di Istana Elysee, Paris, Minggu (14/7/2019).

“Kami yakin, sekarang waktunya untuk bertindak secara bertanggung jawab dan mengupayakan cara terbaik untuk menghentikan eskalasi ketegangan (AS-Iran) dan melanjutkan dialog,” demikian pernyataan para pemimpin negara seperti dikutip dari bild.de, Senin (15/7/2019).

Ditambahkan pula, risiko yang ada di kawasan Teluk menunjukkan perlunya semua pihak yang berkepentingan untuk mempertimbangkan kemungkinan konsekuensi-konsekuensi dari tindakan mereka.

Pernyataan tersebut diumumkan di sela-sela upacara Peringatan Hari Bastille di Paris, Prancis, kemarin (Minggu, 14/7/2019).

Hubungan AS dan Iran memburuk dalam beberapa pekan terakhir karena program nuklir Iran dan pengerahan pasukan AS ke kawasan Teluk.

Bersama Rusia dan China, tiga negara besar di Eropa tersebut merupakan penandatangan Perjanjian Nuklir Iran 2015 yang masih berlaku hingga kini.

Sedangkan AS yang ikut menandatangani pada era Presiden Barack Obama mundur dari perjanjian tersebut pada 2018 atas keputusan Presiden Donald Trump.

Menyusul keputusan Trump, AS kemudian mengenakan sanksi ekonomi terhadap Iran seperti pelarangan pembelian minyak mentah.

Selain mengecewakan negara-negara sekutu di Eropa, langkah Trump juga memicu reaksi Iran dengan menaikkan produksi uranium kadar rendah 3.67 persen melebihi batas 300 kilogram per tahun.

Otoritas di Teheran juga menyatakan akan meningkatkan pengayaan uranium itu hingga level 20 persen atau lebih.

Sejauh ini, uranium untuk tujuan bom diketahui membutuhkan pengayaan minimal 90 persen.

--- Rikard Mosa Dhae