Breaking News

AGAMA Uskup Agung Ende Ajak Umat Perangi Virus Corona 19 Mar 2020 13:18

Article image
Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr. (Foto: Ist)
Dengan penderitaan dan Salib Tuhan kita Yesus Kristus, agar manusia bersatu melawan Corona untuk menang bersama Tuhan pencinta kehidupan.

ENDE, IndonesiaSatu.co-- Uskup Keuskupan Agung Ende, Mgr. Vincentius Sensi Potokota, Pr secara resmi mengajak umat se-Keuskupan Agung Ende untuk bersama-sama memerangi wabah global Virus Corona yang sudah merebak ke seluruh pelosok negara termasuk Indonesia.

Melalui video siaran langsung media Radio Republik Indonesia (RRI) Ende sebagaimana disadur media ini, Rabu (18/3/20), Uskup Sensi menyerukan secara profetik sebagai gembala umat di tengah pandemi global Virus Corona tersebut.

Berikut ini pernyataan lengkap Uskup Sensi

Para pendengar RRI dan pencinta kehidupan yang budiman.

Segenap umat Katolik se-Keuskupan Agung Ende, baik yang ada di Kabupaten Ngada, Kabupaten Nagekeo maupun di Kabupaten Ende.

Ada yang penting dan mendesak, makanya saya tampil dalam acara siaran langsung di RRI Ende ini.

Dalam kasih Tuhan, izinkanlah saya Uskupmu, sebagai Gembala, meminta perhatian yang sungguh-sungguh, untuk membuktikan iman dan ibadat kita demi kemanusiaan, terkait heboh global ancaman wabah Virus Corona, melalui beberapa hal ini;

Pertama, ancaman wabah Virus Corona amat nyata di depan hidup kita, di depan iman kita yang tidak mudah goyah. Kita komunitas umat Katolik, harus ikut aktif berbuat apa saja yang menyelamatkan.

Kedua, bersama segenap warga masyarakat dunia yang yang tengah terancam oleh wabah Virus Corona. Komunitas umat Katolik harus ikhlas untuk mendengar, memahami dan mempercayai informasi dan penjelasan, hanya dari lembaga resmi yakni Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) di bawah koordinasi pemerintah yang sah.

Ketiga, kesediaan komunitas umat Katolik untuk bekerjasama, harus nyata dalam mentaati setiap butir protokol panduan praktis untuk tindakan kewaspadaan, pencegahan dan penanganan yang disosialisasikan dan dilaksanakan secara benar oleh pihak-pihak yabg resmi.

Keempat, terkait semua sarana dan prasarana fisik keagamaan di lingkup persekutuan-persekutuan Katolik, harus ddipastikan bersih dan bebas dari kemungkinan Virus Corona, sesuai standar yang berlaku, termasuk sarana-sarana yang diperuntukkan sebagai fasilitas lembaga-lembaga pelayanan publik; Yayasan Katolik, sekolah-sekolah Katolik, Rumah Sakit dan klinik Katolik, maupun biara-biara Katolik.

Kelima, semua Pastor Paroki dan Dewan Pastoral Paroki (DPP), wajib berkonsultasi dan sedapat boleh taat pada tata tertib berinteraksi yang aman pada setiap dinamika peribadatan umat Katolik sesuai panduan standar dari pihak-pihak bertanggung jawab yang sah, termasuk mengizinkan fasilitas gereja-gereja untuk kegiatan-kegiatan sosialisasi dari para Dokter dan para petugas kesehatan.

Keenam, diduga berbagai ibadat perayaan Hari Minggu dan khususnya Pekan Suci yang akan datang, akan amat terganggu. Maka, masukan dan nasehat-nasehat keahlian sedang dihimpun. Uskupmu, akan menyimpulkan dan merumuskan bagaimana sebaiknya solusi-solusi penyelamatnya.

Izinkanlah saya mengusulkan untuk mengurung niat ke Larantuka pada perayaan Pekan Suci, khususnya untuk Devosi Semana Santa.

Ketujuh, sebagai persekutuan umat beriman, mari kita menggalang kagiatan-kegiatan Doa pendukung, untuk secara kreatif menyatukan segala kecemasan, ketakutan dan penderitaan, bahkan maut sekalipun akibat wabah Corona.

Dengan penderitaan dan Salib Tuhan kita Yesus Kristus, agar manusia bersatu melawan Corona untuk menang bersama Tuhan pencinta kehidupan.

Ayo...mari kita bersatu melawan Corona.

--- Guche Montero

Komentar