"Sayangnya di negara lain, Saya memikirkan beberapa dari mereka, virus terus merenggut banyak nyawa," kata Paus.

VATIKAN, IndonesiaSatu.co-- Pemimpin tertinggi Gereja sejagat, Paus Fransiskus, Minggu (7/6/20) mengatakan bahwa krisis terburuk dari virus corona (Covid-19) telah berlalu.

Ucapan Paus Fransiskus datang seiring diumumkannya nol kasus Covid-19 di kalangan masyarakat Vatikan.

Pemuka agama Katolik ini juga untuk pertama kalinya mengucapkan pidatonya di Lapangan Santo Petrus, sejak pandemi virus corona melanda dunia.

"Kehadiran Anda di lapangan adalah tanda bahwa di Italia fase epidemi akut sudah berakhir," kata Paus kepada jemaat yang berkumpul untuk melantunkan doa Angelus mingguannya dikutip dari AFP.

"Tapi hati-hati. Jangan merayakan kemenangan terlalu cepat," tambahnya, seraya memperingatkan perlunya terus mengikuti aturan physical distancing.

Sementara Juru bicara Vatikan, Matteo Bruni dalam sebuah pernyataan Sabtu malam (6/6/20) mengatakan, orang terakhir yang positif virus corona dalam beberapa pekan terakhir telah dinyatakan negatif setelah dites.

"Hari ini tidak ada lagi kasus virus corona di para pegawai Vatikan atau di dalam Kota Vatikan," katanya dikutip dari AFP.

Hingga kini, total 12 orang dalam Vatikan telah terinfeksi oleh virus bernama resmi SARS-CoV-2 ini.

Paus asal Argentina itu juga menyatakan simpatinya terhadap umatnya di beberapa negara Amerika Latin seperti Brasil dan Peru, yang telah terpukul keras oleh Covid-19.

"Sayangnya di negara lain, Saya memikirkan beberapa dari mereka, virus terus merenggut banyak nyawa," kata Paus.

"Jumat lalu, di suatu negara, satu orang meninggal setiap menit. Mengerikan. Saya ingin mengungkapkan kedekatan saya dengan masyarakat itu, kepada orang sakit dan keluarga mereka, dan kepada semua orang yang merawat mereka," ujarnya.

Selama dua bulan lockdown Italia yang dimulai pada Maret, Paus Fransiskus terus berpidato kepada jemaatnya melalui konferensi video dari dalam kapel di dalam kediamannya di Vatikan.

Epidemi Covid-19 telah menewaskan hampir 34.000 orang di Italia, tetapi para ahli yakin wabah ini sebagian besar bisa dikendalikan sekarang.

--- Guche Montero