Breaking News

INTERNASIONAL Vatikan Tunjuk Natania jadi Anggota Badan Penasehat Kaum Muda Internasional 28 Nov 2019 10:00

Article image
Agatha Natania berjabat tangan dengan Paus Fransiskus dalam Forum Pemuda Internasional di Roma pada bulan Juni. (Foto: sioge.com)
Merujuk pada Christus Vivit, Natania membantu menerjemahkan nasihat apostolik itu dari bahasa Italia ke bahasa Indonesia.

VATIKAN, IndonesiaSatu.co-- Agatha Natania, Orang Muda Katolik (OMK) asal Keuskupan Bogor ditunjuk sebagai anggota sebuah badan penasihat baru Vatikan yang dibentuk untuk membantu meningkatkan pelayanan Gereja bagi kaum muda.

Gadis berusia 24 tahun asal Keuskupan Bogor ini menjadi salah satu di antara 20 anggota yang diumumkan pada 24 November oleh Departemen untuk Kaum Awam, Keluarga dan Kehidupan untuk bergabung dengan Badan Penasihat Pemuda Internasional.

Jepang dan India juga di antara negara-negara Asia yang perwakilannya ada dalam badan tersebut.

Langkah ini sebagai tanggapan terhadap permintaan khusus dalam dokumen akhir Sinode 2018 lalu tentang Kaum Muda untuk memperkuat tugas yang dilakukan oleh bidang urusan pemuda dari departemen itu.

Dilansir katoliknews.com, dalam sebuah pernyataan departemen itu dinyatakan bahwa orang-orang muda yang ditunjuk berasal dari lima benua dan sejumlah gerakan, asosiasi dan komunitas internasional.

Mereka terlibat dalam sesi-sesi berbeda dari proses sinode, termasuk Forum Pemuda Internasional yang diadakan oleh departemen itu pada bulan Juni di Roma untuk mendorong implementasi Christus Vivit, nasihat apostolik pasca-sinode Paus Fransiskus.

Forum ini dihadiri oleh hampir 250 anak muda dari lebih dari 100 negara.

Mereka akan melayani sebagai anggota badan penasihat selama tiga tahun dan memainkan sebuah peran penting konsultatif dan pembuatan proposal.

Mereka akan membantu departemen terkait dengan masalah-masalah yang berkaitan dengan pelayanan kaum muda dan topik-topik menarik lainnya.

Pertemuan pertama badan itu dijadwalkan akan berlangsung di Roma pada April 2020 mendatang.

“Saya sangat terkejut dan berterima kasih kepada Tuhan karena memberi saya kesempatan untuk mewakili orang-orang muda Indonesia di badan penasehat tersebut," kata Natania kepada UCAN, media Katolik Asia.

“Saya diberi tahu sebelumnya oleh departemen bahwa saya berada di antara para calon setelah mereka melihat tekad saya dalam menyuarakan keprihatinan kaum muda selama Forum Pemuda Internasional,” katanya.

Lulusan Universitas Katolik Parahyangan di Bandung dan dapat berbicara bahasa Inggris, Italia, dan Spanyol ini mengatakan bahwa ia berbicara tentang masalah yang dihadapi oleh Orang Muda Katolik di Indonesia dalam forum itu.

“Saya mengatakan kepada forum bahwa banyak anak muda ingin mengembangkan diri mereka sendiri tetapi masalah sering kali datang dari generasi-generasi yang lebih tua,” katanya.

Merujuk pada Christus Vivit, katanya, ia membantu menerjemahkan nasihat apostolik itu dari bahasa Italia ke bahasa Indonesia.

“Itu adalah pesan cinta Paus Fransiskus kepada kaum muda Katolik. Pesan itu mendorong mereka untuk melakukan banyak hal tanpa rasa takut," ujarnya.

Sekretaris eksekutf Komisi Kepemudaan Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Romo Antonius Haryanto mengapresiasi penunjukan Natania.

“Saya berharap dia akan dapat menawarkan saran tentang program-program untuk Orang Muda Katolik di Indonesia,” katanya dilansir UCAN.

“Saya juga berharap Natania akan menyoroti pluralisme di Indonesia dalam konteks dokumen Abu Dhabi. Orang muda Katolik perlu menghidupkan spirit ini,” harapnya.

Adapun Dokumen “Persaudaraan Manusia untuk Perdamaian Dunia dan Hidup Bersama” ditandatangani pada 4 Februari oleh Paus Fransiskus dan Imam Besar Al-Azhar, Ahmed el-Tayyeb, di Abu Dhabi selama kunjungan kepausan ke Uni Emirat Arab.

--- Guche Montero

Komentar