Breaking News

POLITIK Wakil Ketua TKN Pastikan Susunan Kabinet Kerja Jilid II yang Beredar Hoaks 17 Jul 2019 10:31

Article image
Presiden Jokowi dan Wapres Jusuf Kalla bersama anggota Kabinet Kerja Jilid I. (Foto: Tribun News)
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding memastikan draft susunan menterikabinet Jokowi - Ma'ruf yang belakangan beredar, merupakan hoaks.

JAKARTA, IndonesiaSatu.co – Saat ini beredar daftar susunan Kabinet Kerja Jilid II yang dibagikan via media sosial. Di akhir daftar susunan kabinet, terdapat catatan berbunyi “Salinan resmi akan dikeluarkan Pasca Pengumuman Kabinet Kerja Jilid II”.

Menanggapi beredarnya susunana kabinet tersebut, Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Abdul Kadir Karding memastikan draft susunan menterikabinet Jokowi - Ma'ruf yang belakangan beredar, merupakan hoaks.

"Saya bisa pastikan draft yang beredar itu hoaks," ujar Karding seperti dikutip dari Tempo.co, Rabu (17/7/2019.

Sebelumnya, beredar draft berjudul 'Risalah Rapat Pengangkatan Menteri Pembantu Presiden Dalam Kabinet Kerja Jilid II Periode 2019-2024'. Di bagian paling atas judul draft tersebut terdapat lambang Garuda Pancasila dan tulisan Koalisi Indonesia Maju. Tercantum nama-nama yang terpilih dari hasil rapat pengangkatan menteri Joko Widodo-Ma'ruf Amin, di Sentul City International Convention Center, Bogor, Ahad, 14 Juli 2019.

Dalam daftar itu terdapat sejumlah nama menteri inkumben di antaranya Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri ESDM Ignasius Jonan, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri PUPR Basuki Hadimoeljono.

Lalu ada pula nama lama dengan jabatan baru, yakni Seskab Pramono Anung menjadi Mensesneg, Menteri Pariwisata Arief Yahya menjadi Menteri Perencanaan Pembangunan Negara dan Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto yang dipasang sebagai Menko Perekonomian.

Selain itu, ada sejumlah nama baru muncul dalam kabinet ini yakni Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Prananda Prabowo, Menteri Pariwisata Dedi Mulyadi, Menteri Perindustrian Soetrisno Bachir, Menteri Hukum dan HAM Yusril Ihza Mahendra, serta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Anak Grace Natalie.

Menurut Karding, data-data tersebut tidak bisa dipertanggungjawabkan. "Judulnya aja pakai Koalisi Indonesia Maju, itu saja sudah bukan kami, Koalisi Indonesia Kerja," ujar Karding.

--- Simon Leya

Komentar