Breaking News

HANKAM Wiranto: Para Napi Teroris di Mako Brimob Menyerah Tanpa Syarat 10 May 2018 08:20

Article image
Menkopolhukam Wiranto. (Foto: Ist)
Wiranto menerangkan bahwa penyerahan diri para teroris didahului oleh ultimatum bahwa aparat keamanan akan melakukan penyerbuan.

DEPOK, IndonesiaSatu.co -- Perlawanan para napi teroris di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat, telah berakhir. Seluruh napi teroris, menurutnya, telah menyerah tanpa syarat.

Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan HAM, Wiranto yang mendatangi Mako Brimob Depok Kelapa Dua, pada Kamis (10/05/2018) pagi.

Wiranto menerangkan bahwa penyerahan diri mereka didahului oleh ultimatum bahwa aparat keamanan akan melakukan penyerbuan.

"Aparat keamanan sebelum melakukan tindakan memberi ultimatum bahwa akan melakukan serbuan. Menyerah atau berisiko menghadapi serbuan. Tentu dengan batas waktu tertentu, bukan mengulur waktu," ujar Wiranto,

Wiranto mengungkapkan bahwa sebelum fajar sebanyak "145 dari 155 keluar menyerah tanpa syarat, keluar satu persatu, senjata ditinggalkan".

"Masih ada 10 yang menyatakan tidak menyerah, maka aparat melakukan serbuan di lokasi mereka. Tadi kita saksikan, bunyi bom, bom asap, gas air mata. Ternyata dalam serbuan tersebut, sisa 10 teroris menyerah. Maka lengkap 155 tahanan teroris telah menyerah kepada aparat kepolisian Indonesia," ungkapnya.

Pada saat yang sama, Wakapolri Komjen Syafruddin mengatakan seluruh napi teroris tersebut akan dipindahkan ke Lembaga Pemasyarakatan Nusa Kambangan, Jawa Tengah. Bahkan, hari ini beberapa napi dalam perjalanan ke sana.

Komjen Syafruddin mengatakan operasi penanggulangan sudah selesai pukul 07.15 WIB. Sebanyak 156 tahanan teroris melakukan perlawanan, satu di antara mereka tewas.

Syafruddin menegaskan tidak ada negosiasi dengan para tahanan yang memiliki senjata hasil rampasan dari anggota Polri yang terbunuh. Dari seluruh senjata yang dirampas, terdapat "senapan panjang yang jarak tembaknya 500-800 meter bisa menjangkau jalan."

Dalam kesempatan itu, Komjen Syafruddin mengoreksi bahwa penyanderaan sejumlah anggota Polri berlangsung di rumah tahanan cabang Salemba "yang kebetulan berada di Kompleks Mako Brimob".

Kerusuhan di kompleks Mako Brimob terjadi pada Selasa (08/05/2018) malam, sekitar pukul 19.30 WIB. Polisi menyebut pemicu kerusuhan adalah amukan seorang narapidana yang merasa titipan makanan dari keluarga narapidana tidak disampaikan.

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Mabes Polri, Brigjen M Iqbal menerangkan makanan dari luar tahanan memang harus diperiksa untuk meneliti apakah ada barang-barang yang diselundupkan dalam makanan.

"Lalu terjadi keributan, cekcok," kata Iqbal.

Napi itu lalu melakukan provokasi sehingga para napi teroris lainnya melakukan perlawanan dan menguasai tiga blok sel serta 30 pucuk senjata. Saat itu enam polisi disandera.

Sandera terakhir dalam kerusuhan di Mako Brimob di Kepala Dua, Depok, sudah dibebaskan oleh para tahanan pada Kamis (10/05) dini hari, setelah lima aparat polisi lainnya yang disandera tewas.

Bripka Iwan Sarjana dibebaskan dalam kondisi hidup namun menderita luka-luka lebam di bagian muka dan di beberapa bagian tubuhnya dan langsung dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk perawatan lebih lanjut.

"Pembebasan dilakukan atas negosiasi. Mereka minta makanan, maka kita bujuk mereka untuk bebaskan dulu. Sandera polisi yang kita bebaskan dulu," ujar Kepala Divisi Humas Mabes Polri, Irjen Setyo Wasisto.

Adapun luka-luka yang dialami lima polisi yang meninggal dalam kerusuhan di Mako Brimob, Depok berupa mulai sayatan dalam sampai tembakan, yang membuat kepolisian menyebutnya sebagai sesuatu yang di luar batas kemanusiaan.

Lima aparat polisi yang meninggal dalam kerusuhan di rutan Mako Brimob Selasa (08/05), dan sebagian besar disebut mengalami menderita luka akibat senjata tajam di leher.

Brigjen Pol. M. Iqbal, Kepala Bagian Penerangan Masyarakat Polri, mengatakan kepada para wartawan Rabu (09/05/2018),

"Dari lima rekan-rekan yang gugur, mayoritas luka akibat senjata tajam di leher. Dan luka itu sangat dalam. Ada juga satu orang luka di kepala akibat tembakan," bebernya.

--- Redem Kono

Komentar